
DENPASAR, kanalbali.id – Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah lll Denpasar, Bali, menerangkan dalam tiga hari kedepan dari Senin (15/9) hingga Rabu (17/9), masih berpotensi hujan ringan maupun lebat di wilayah Pulau Bali.
Wanda Rana selaku Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah lll Denpasar, Bali, mengatakan dalam tiga hari ke depan sebagian besar wilayah Bali berpotensi hujan ringan maupun lebat.
“Untuk di wilayah Bali, untuk hujan sendiri 3 hari ke depan masih berpotensi, masih terjadi di sebagian besar wilayah Bali, bersamaan di sekitar Bali bagian
selatan dan tengah,” kata Wanda saat dihubungi, Senin (15/9).
“Untuk intensitas (hujan) kategorinya, berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat di wilayah Bali. Kalau untuk berapa besarnya itu kita tidak bisa perkirakan, tapi kita
akan melihat dari data berapa hujannya akan turun. Lalu kita akan melihat menggunakan alat penangkar hujannya seperti itu,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, untuk intensitas kategori hujan ringan itu 1-5 mm per jam atau 5-20 mm per hari. Kalau misalnya hujan
sedang, dia sekitar 5-10 milimeter (MM) per jam atau 20-50 mm per hari. Untuk kategori,
hujan lebat, dia 10-20 mm per jam atau 50-100 mm per hari. Kalau hujan sangat lebat, lebih dari 20 mm per jam atau lebih dari 100 mm per hari.
“Kalau di Bali berpotensi untuk hujan ringan hingga lebat. Kalau (hujan hari ini) dari pantauan data yang kami terima itu (hujan ringan dan lebat),” ungkapnya.
Kemudian, untuk ketinggian gelombang laut hari ini di wilayah Bali, untuk kondisi gelombang di perairan utara Bali berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter, dan untuk perairan selatan Bali sendiri berkisar antara
0,75 hingga 3 meter.
Wanda menyatakan, bahwa sebenarnya Pulau Bali belum memasuki musim hujan tetapi peralihan musim kemarau ke musim hujan, dan penyebab terjadinya musim hujan di sejumlah wilayah Bali, karena adanya beberapa faktor.
“Kalau dikatakan Pulau Bali sudah masuk musim hujan, itu belum. Karena sekarang wilayah Bali masih dalam proses peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kalau dari hasil analisis kami, hujan di beberapa wilayah di Bali pada hari ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor,” ujarnya.
“Yaitu adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Bali. Dan di mana belokan angin dan konvergensi atau pertemuan angin di sekitar wilayah Bali ini, menyebabkan adanya perlambatan yang menyebabkan penumpukan masa udara atau awan penyebab hujan,” jelasnya.
Kemudian, untuk kecepatan angin di wilayah Bali saat ini berkisar antara sekitar 15 hingga 20 knot dan kedepannya ada potensi kecepatan angin meningkat. Tetapi, untuk kecepatan angin seperti itu bukan merupakan cuaca yang ekstrem.
“Itu belum masuk ekstrim (kecepatan angin). Tapi memang ada potensi peningkatan. Karena di pemodelan cuaca juga kita melihat ada potensi peningkatan kecepatan angin seperti itu. Kalau yang berpotensi (ekstrim) itu biasanya lebih dari 25 knot,” jelasnya.
Sementara, untuk Bali memasuki musim hujan jika melihat tahun sebelumnya, terjadi di akhir tahun, di sekitar Bulan November, Desember hingga Januari.
“Musim hujan itu biasanya di akhir tahun sekitar bulan November, Desember, hingga Januari. Biasanya musim hujan yang tahun lalu yah. Kalau di sini kita juga memonitoring keadaan cuacanya juga, jadi disesuaikan.
Makanya kami biasanya akan melakukan press release kapan awal musim hujannya, kapan puncak musim hujannya, seperti itu,” ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras kembali mengguyur wilayah Pulau Bali, pada Senin (15/9). Beberapa titik di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali, kembali terjadi banjir tetapi tidak sebesar pada Rabu (10/9) lalu.
Dari pantauan, pada Senin (15/9) sekitar pukul 10:04 WITA, debit air terlihat meninggi dan deras di sepanjang Sungai Taman Pancing, di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, dan juga terlihat berserakannya sampah yang terbawa arus di Sungai Taman Pancing.
Selain itu, banjir juga terjadi di beberapa titik di Kota Denpasar, yang videonya viral di media sosial, pada Senin (15/9), seperti di kawasan Jalan Gajah Mada, Kecamatan Denpasar, di Jalan Subur, Kecamatan Denpasar Barat, dan di kawasan Jalan Gunung Rinjani, Denpasar, dan terlihat air meluber ke jalan dan membuat macet kendaraan, dan juga ada titik banjir lainnya.
Selain itu, titik banjir juga terjadi di kawasan Gang Sri Kahyangan dan di Jalan Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, yang menggenangi jalan.
Hujan cukup lebat di kawasan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, terjadi pada Senin (15/9) sekitar pukul 05:00 WITA dan hingga pukul 12:35 hujan terlihat rendah tetapi langit masih mendung.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengatakan, bahwa untuk sementara ada laporan 5 titik banjir di wilayah Kota Denpasar.
“Ada lima titik laporan naik. Tapi sudah berhasil (ditangani) tim Denpasar sudah ke lapangan,” kata dia, saat ditemui di Kantor BPBD Bali.
Ia menerangkan, lima titik banjir di Kota Denpasar itu di kawasan Pasar Kreneng, Monang-maning, di kawasan Jalan Wibisana, Pandjaitan, Panjer, dan Jalan Gajah Mada.
“Hari ini terjadi hujan tadi. Intensitas cukup sedang mungkin mengarah ke lebat yah. Syukurnya tidak terlalu lama. Jadi sekarang sudah berhasil surut, tetapi tadi pagi sempat ada genangan air naik di lima titik di Denpasar. Sekarang sudah berhasil (ditangani),” jelasnya.
“(Atensinya) jadi kita monitor, ada laporan yang seperti itu. Kemudian ada tim yang melakukan respon. Lakukan langkah-langkah darurat bersama-sama. Jadi seluruh sumber daya yang ada di Denpasar maupun di provinsi masih bisa digerakkan,” ujarnya. (kanalbali/KAD)