
DENPASAR — Sertifikat Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dari Kemenparekraf dinilai sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh wisatawan untuk datang ke Bali saat pandemi COVID-19.
“Semua obyek wisata dan pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bali telah menyediakan sarana prokes yang lengkap dan diperkuat lagi dengan sertifikat CHSE, sehingga memberi rasa aman bagi wisatawan saat di Bali,” kata Praktisi pariwisata Bali Putu Ngurah Padma Wisnu belum lama ini.
Sementara itu, ia berharap agar masyarakat yang merasa belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 agar segera mendatangi sentra-sentra pelayanan vaksin terdekat. Hal ini bertujuan agar kekebalan massal atau ‘herd immunity’ di Bali terbentuk 100 persen.
“Jika memungkinkan sebelum Natal 2021 seluruh penduduk Bali yang memenuhi syarat sudah tervaksin dua dosis,” tambahnya.
Padma Wisnu memprediksi, Bali masih menjadi destinasi primadona wisatawan saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) meski kebijakan level-3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih tarik-ulur. Dengan demikian, masyarakat Bali harus menyiapkan diri agar terhindar dari paparan virus dengan mengikuti vaksin dan tentunya protokol kesehatan.
Manager Affairs Krisna Oleh-Oleh ini menyebutkan bahwa libur Nataru adalah momentum bagi pelaku industri pariwisata dan masyarakat Bali untuk bangkit setelah dua tahun merana karena COVID-19. Namun, faktor kesehatan juga tidak bisa dinomorduakan.
“Jadi antara kesehatan dan perekonomian harus seimbang,” tambahnya (Kanalbali/Luh Putu Sugiari)
Be the first to comment