
DENPASAR, kanalbali.id – Deborah Gabinetti adalah sosok di bali kesuksesan Balinale Film Festival.Event yang digelar untuk ke-18 itu telah ditutup dengan ditandai kehadiran Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Festival pun telah mengumumkan peraih penghargaan untuk tahun ini dalam berbagai kategori.
Di balik kemeriahannya, ada nama penting yang tak boleh dilupakan, yakni sosok Deborah Gabinneti. Dari tahun ke tahun, perempuan yang berasal dari Springfield, Massachusetts itu telah berperan sebagai Direktur Festival.
Dalam posisi itu, dia berperan aktif dalam mengkurasi program, menyelenggarakan forum kreatif (BalinaleX/Bali Film Forum), dan memperluas jangkauan festival.
“Saya berterima kasih kepada semua yang telah mendukung kami. Saya juga memiliki tim yang bekerja keras untuk memilih dan menghadirkan yang terbaik di festival ini,” katanya.
Deborah mengawali karir dengan menjadi anggota Screen Actors Guild sejak 1977, lalu berkembang menjadi casting director dan produser anak-anak di New York.
Ia datang pertama di Indonesia pada 1992 dan menetap di Jakarta. Pada 1998, pindah ke Bali dan kemudian mendirikan Bali Film Centre (BFC) pada 2002, sebuah pusat dukungan untuk produksi film lokal dan internasional di Indonesia.
Melalui lembaga ini, Deborah berhasil menjadi mitra profesional bagi produksi lokal dan internasional, seperti Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Robert.
Pada tahun 2007, melalui lembaga Bali Taksu Indonesia Foundation yang didirikan bersama Christine Hakim, Deborah mendirikan Balinale sebagai wadah promosi bagi sineas Indonesia dan menarik perhatian pembuat film asing pada Bali.
Balinale Menayangkan puluhan film dari berbagai negara, mendorong dialog lintas budaya dan pendidikan perfilman. Selain itu, Mendukung perkembangan industri film lokal dan meningkatkan pariwisata berbasis layar lebar, terutama di Sanur/Denpasar
Pendekatan Deborah menjadikan Balinale bukan sekadar panggung, melainkan kombinasi screening, workshop, forum industri (BalinaleX/Bali Film Forum), yang mendukung pertumbuhan profesional dan kolaborasi kreatif
Dalam pertumbuhannya, Festival menjalin kemitraan strategis dengan Asian Film Awards Academy, Sundance Institute, Hong Kong Intl Film Festival, hingga The Juilliard School
Di bulan Oktober 2024: Balinale resmi diakui sebagai Oscar Qualifying Festival oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) sehingga pemenang kompetisi film pendeknya bisa dipertimbangkan untuk nominasi Oscar. (kanalbali/RFH)