DENPASAR, KanalBali.id – Dunia komunikasi publik kini bergerak cepat seiring kemajuan teknologi digital dan media sosial. Menyadari tantangan itu, Kepolisian Daerah (Polda) Bali mendorong seluruh staf humas kepolisian di wilayah Bali untuk beradaptasi dengan tren baru, termasuk pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan konten kreatif.
Langkah ini diwujudkan melalui kegiatan Pelatihan Multimedia dan Temu Netizen yang digelar di Denpasar, Senin (3/11/2025). Kegiatan yang diprakarsai oleh Bidang Humas Polda Bali ini diikuti oleh puluhan staf humas dari seluruh polres di Bali, serta melibatkan sejumlah warganet dan kreator konten sebagai bagian dari kolaborasi antara Polri dan masyarakat digital.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran humas sebagai garda depan institusi kepolisian dalam membangun citra dan kepercayaan publik. Ia menilai, kemampuan menyampaikan pesan secara efektif melalui media digital kini menjadi kebutuhan utama setiap anggota humas.
Membangun Brand di Bisnis Online
“Humas bukan sekadar pelengkap, tetapi penghubung antara masyarakat dan Polri. Di era media sosial, kemampuan mengemas informasi dengan baik sangat penting supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman,” ujar Ariasandy.
Menurutnya, komunikasi publik yang adaptif dan cerdas dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Ia berharap kegiatan Pelatihan Multimedia dan Temu Netizen menjadi ruang bagi para petugas humas untuk mengasah kreativitas, sekaligus memahami etika komunikasi digital yang positif dan bertanggung jawab.
Jadwal Pesta Kesenian Bali, Kamis, 3 Juli 2025. Ada Pagelaran Drama Gong Banyuning dari Buleleng
Kasubid Multimedia Humas Polda Bali, AKBP I Made Suarti, S.H., menambahkan, pelatihan ini fokus pada peningkatan keterampilan teknis, terutama penggunaan kecerdasan buatan dalam pembuatan konten teks, gambar, maupun video. Dengan kemampuan tersebut, humas diharapkan mampu menghasilkan materi komunikasi yang lebih menarik, cepat, dan tetap informatif.
“Dengan konten yang edukatif dan menarik, tentu bisa membentuk persepsi positif masyarakat terhadap institusi Polri. Kami ingin humas kepolisian se-Bali mampu memanfaatkan teknologi secara kreatif tanpa kehilangan nilai edukatif dan tanggung jawab informatif,” kata Suarti.
Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dan presisi dalam menyampaikan informasi publik. Bagi Suarti, di tengah derasnya arus informasi dan kemunculan hoaks, kehadiran humas Polri harus menjadi penyeimbang yang menyajikan data faktual, mudah dipahami, dan menarik untuk dikonsumsi masyarakat luas.
“Perkembangan teknologi adalah tantangan sekaligus peluang. Tantangan karena kita dituntut bergerak cepat dan kreatif, tapi juga peluang besar untuk memperkuat kehadiran Polri di ruang publik digital,” ujarnya.
Menariknya, Pelatihan Multimedia dan Temu Netizen kali ini juga menghadirkan partisipasi aktif warganet dan kreator konten yang selama ini membantu publikasi kegiatan Polri. Menurut Suarti, pelibatan komunitas digital ini menjadi momentum kolaborasi nyata antara Polri dan masyarakat dalam membangun komunikasi dua arah yang lebih sehat dan terbuka.
“Netizen kini bukan sekadar penonton, tetapi juga mitra penting dalam membentuk opini publik. Karena itu, kolaborasi dengan kreator konten dan jurnalis digital sangat penting agar pesan-pesan kepolisian dapat tersampaikan secara positif dan luas,” jelasnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni dosen ITB STIKOM Bali, Astika Pande, dan praktisi multimedia Arizal Firdaus. Keduanya membagikan pengetahuan teknis seputar pemanfaatan AI dalam mendukung tugas-tugas kehumasan. Peserta diajarkan cara menggunakan teknologi generatif untuk membantu menulis artikel berita, membuat desain grafis, serta mengedit video dengan efisien.
Selain itu, peserta juga mendapatkan panduan strategi meningkatkan engagement di media sosial resmi Polri, termasuk teknik storytelling, visual branding, serta cara mengukur efektivitas kampanye digital. ( kanalbali/AWJ)


