
JAKARTA, kanalbali.id – – 4 tim terbaik sebagai calon juara yang berhasil melaju ke babak Grand Final Energy Debate Championship, Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025 diumumkan pada , Selasa 16 September 2025.
Keempat tim itu adalah Evan Belsarun Haloho dan Naufal Abrar Abhista (Universitas Sriwijaya), Nashwa Difa Putri Aprilia dan Septian Jonathan Ambanaga (Universitas Mulawarman), Zahra Munadira dan Muhammad Nail Rifqillah (Universitas Hasanuddin), Altruir Dhanesh Ravindra dan Mikaila Habsari Suwanda (Institut Teknologi Bandung)
Peserta yang lolos ke babak Grand Final akan kembali unjuk kemampuan di hadapan para Juri pada Rabu 17 September 2025 untuk memperebutkan juara 1, 2, 3, dan 4.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengucapkan selamat kepada para calon juara yang berhasil lolos ke babak Grand Final lomba debat.
“Saya ucapkan selamat kepada para peserta yang lolos ke Grand Final lomba debat, selamat berjuang di rintangan terakhir besok, berikan yang terbaik,” ujar Fadjar.
Sertijab Kabapas Denpasar Digelar, Kemenkumham Bali Harapkan Kinerja yang Semakin Optimal
Fadjar juga memberikan apresiasi dan pujian kepada seluruh peserta yang bertarung di babak final yang sudah menampilkan argumentasi kuat lengkap dengan data-data yang valid.
“Hari pertama Final Nasional PGTC 2025 telah menunjukkan kualitas luar biasa dari para peserta. Perdebatan berlangsung sengit, argumentasi yang disampaikan para tim sangat tajam, berbasis data, serta memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap isu-isu strategis energi,” imbuh Fadjar.
Tidak hanya Energy Debate Championship, pada waktu yang sama berlangsung penjurian terhadap 10 besar hasil karya ilmiah Energynovation Ideas Competition. Para peraih juara kedua kompetisi ini akan diumumkan saat awarding session yang akan digelar di Grha Pertamina pada Rabu 17 September 2025 sekaligus Closing PGTC 2025.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah serta kesempatan eksklusif untuk mengikuti program overseas benchmark ke Tsinghua University, China, yang seluruh biayanya ditanggung Pertamina. ( kanalbali/RLS )