DENPASAR, kanalbali.id – Baru-baru ini beredar video mesum pasangan berpakaian adat Bali di dalam mobil yang sedang melaju. Perilaku ini jelas sangat berbahaya. Bukan hanya bagi pelakunya, tapi bisa juga berakibat pada pengguna jalan.
Dosen Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Unud, Dr Oka Negara menyebut sebagai wujud fenomena seksual beresiko. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan media sosial yang membuat fantasi seksual kian berkembang.
BACA JUGA: Dari Bogor, Komunitas Seni Keboen Sastra Road Show 5 Kota
Menurutnya, perilaku itu tergolong penyimpangan yang disebut pharapilia. Gejalanya, seseorang akan menikmati aktivitas yang tidak biasa.
Yang selama ini sudah dikenal misalnya eksibisionis, yakni menakuti orang dengan membuka alat kelamin, atau ngintip orang tapi tidak suka berhubungan seksual.
Lalu ada Phedofilia dengan anak kecil. Ada juga yang suka berhubungan dengan orang pingsan.
Perbedaan saat ini adalah keberadaan gadget yang bisa merekam. Jadi, apa yang dulu menjadi ranah pribadi sekarang menjadi ranah publik dengan berbagai versi, persepsi, dan respons yang berkembang .
Ia pun berharap anak-anak muda agar hati-hati menggunakan gadget dan merekam hal pribadi.
Termasuk jika merekam adegan intim, yang ternyata pasangan yang diajak belum tentu menjadi pasangan hidup.
“Nanti putus, terus videonya masih disimpan, ada dendam pribadi dan akhirnya tersebar,” ujarnya. (Kanalbali/WIB)



Be the first to comment