
DENPASAR – Keterisian tempat isolasi non intensif di Bali mencapai 2,59 persen atau terisi sebanyak 54 bed dari kapasitas 2.082 bed. Rendahnya Bed Occupancy Rate (BOR) pasien COVID-19 di Bali dinilai karena masyarakat Bali disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.
“Rendahnya BOR untuk pasien COVID-19 di Bali salah satu penyebabnya karena masyarakat mulai taat menjalankan prokes,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Rabu, (24/11/2021).
Sementara itu, untuk tempat tidur isolasi intensif keterisiannya mencapai 6,04 persen atau sebanyak 16 bed dari 265 bed yang tersedia. Adapun saat ini, 9 Kabupaten/kota se-Bali berstatus risiko rendah terkait penyebaran COVID-19.
Selain masyarakat taat dengan protokol kesehatan COVID-19, Pemprov Bali juga menggelar vaksinasi COVID-19 secara masif dan menggencarkan 3 T yakni Testing, Tracing dan Treatment.
“Ketiga hal ini menjadi kunci utama untuk menurunkan risiko penyebaran kasus COVID-19 di Bali agar ekonomi segera pulih kembali,” jelasnya. (Kanalbali/Luh Putu Sugiari).
Be the first to comment