Kuburan Bayi di Bangli Dibongkar, Tak Ada Mayat yang Dicuri

Koordinasi aparat desa dan kepolisian trkait pembongkaran kuburan bayi di Bangli - IST

BANGLI, kanalbali.id – Perbekel atau Kepala Desa Demulih I Nyoman Wijana membenarkan, peristiwa belasan kuburan bayi yang digali oleh orang yang tidak dikenal (OTK) terjadi di desanya. 

“Itu kuburan khusus anak-anak. Dari 14 titik kuburan bayi yang digali hanya tiga kuburan yang terlihat jelas digali sedalam 30 centimeter dan terlihat jelas lubang-lubangnya,” katanya saat dikonfirmasi Kamis (22/5) malam.

Ia menyebutkan, untuk jenazah bayi tidak ada yang hilang atau diambil oleh pelaku, dan peristiwa itu sebenarnya sudah terjadi empat hari yang lalu dan pihak desa telah menggelar upacara peleburan atau pembersihan dua hari yang lalu.

“Ini kan pemakaman bayi, pemakaman rare, itu bayi berumur 0 sampai umur 3 bulan. Secara agama, kita sudah melakukan upacara peleburan atau pembersihan. Dan terkait pengamanan selanjutnya sudah jelas dari Pecalang, jaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang serupa,” jelasnya.

BACA JUGA: Misterius, Makam Bayi di Bangli Ditemukan Terbongkar

Ia juga menyatakan, bahwa peristiwa penggalian kuburan bayi baru pertamakali terjadi di desanya dan selama ini belum pernah terjadi. Selain itu, lokasi kuburan di Desa Adat Demulih terletak di pinggir jalan raya, namun jauh dari pemukiman warga, tetapi untuk kuburan khusus anak-anak atau bayi lebih ke dalam dan tidak terlihat dari pinggir jalan.

“Ini nggak perna terjadi, baru pertamakali. Ini kuburan rare sudah lama memang, tempatnya agak tersembunyi di belakang, kalau kuburan orang dewasanya di depan di pinggir jalan, itu ramai mungkin dia tidak berani. Kalau tersembunyi kan gampang tidak ada yang lihat,” ujarnya.

Pihaknya menduga, bahwa pelaku yang menggali tentu membawa alat yang simpel atau kecil saat mendatangi kuburan pada malam hari.

“Itu jelas pakai alat yang simpel mungkin. Dan sudah dibawa, kan gak mungkin kalau malam-malam bawa cangkul mungkin yang kecil yang bisa dipakai. (Himbauan kita) tetap waspada dan Pecalang terus berjaga-jaga saling menjaga untuk keamanan selanjutnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian Polres Bangli, Bali, masih menelusuri terkait temuan bekas penggalian kuburan oleh orang tak dikenal (OTK) yang terjadi pada liang kubur di areal pemakaman di setra (kuburan) adat di dua desa, yakni di Desa Adat Tiga dan Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali.

Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun mengatakan, bahwa peristiwa tersebut sebenarnya telah terjadi sepekan yang lalu. Tetapi, setelah dilakukan olah TKP tidak ada jenazah yang hilang atau kerugian lainnya.

“Kalau itu kejadiannya kurang lebih satu Mingguan. Yang jelas masalah kuburan itu tidak ada kerugian, tidak bisa kami simpulkan sampai saat ini, karena di situ kerugian materiil itu nggak ada sama sekali,” kata AKP Winangun saat dihubungi Kamis (22/5) sore.

Ia menyebutkan, bahwa belasan kuburan itu seperti digaruk atau digali oleh pelaku tetapi tidak ada jenazah yang hilang maupun tulang belulang yang hilang dan itu sudah dilakukan pengecekan bersama.

“Iya digaruk begitu saja (jenazah) itu tidak ada hilang, uang kepeng atau apapun tulang berulang tidak ada yang hilang. Dan sudah dilakukan pembongkaran bersama dengan desa adat,” imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa belasan kuburan yang digali di dua desa itu bukan hanya kuburan bayi tetapi kuburan lainnya dan diacak oleh pelaku. Untuk di Desa Adat Tiga ada sekitar 5 titik kuburan yang digali dan di Desa Adat Demulih adalah kuburan
khusus anak-anak dan itu ada 14 titik yang digali.

“Di TKP pertama (Desa Adat Tiga), kalau tidak salah itu 5 (titik). Yang di Demulih ini kan kuburan anak-anak, itu 14 titik kalau tidak salah,” ungkapnya.

Sementara, untuk saat ini tindaklanjutnya tentu yang pertama dilakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan prajuru adat desa, bahwa setelah olah TKP secara bersama-sama untuk memastikan bahwa pembongkaran kuburan dilakukan oleh masing-masing desa adat yang langsung membongkar untuk memastikan tidak ada kerugian yang ditimbulkan oleh itu.

“(Untuk jenazah tidak ada yang diambil) tidak ada sama sekali. (Motifnya), sampai sekarang belum bisa kita simpulkan, karena ini masih olah TKP, kecuali ada kerugian, ini sama sekali tidak ada, motifnya menggali untuk apa, ini belum kita bisa disimpulkan,” ujarnya. (*)

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.