
JAKARTA, Kanalbali.id – Migrasi televisi analog ke televisi digital atau Analog Switch Off (ASO) memberikan peluang perkembangan siaran televisi komunitas di seluruh Indonesia.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang mengatakan, inisiatif pembangunan siaran televisi komunitas perlu didorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan.
“Tentu saja itu menjadi perhatian pemerintah, dengan migrasi ke TV digital itu memberi kemungkinan bertumbuhnya siaran televisi komunitas,” tuturnya dalam siaran pers Kominfo, yang dikutip pada Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan, khususnya berkaitan dengan dunia penyiaran di daerah yang berdekatan dengan negara lain.
“Ada cukup banyak daerah yang dengan gampang menerima siaran televisi di negara tetangga, sedangkan televisi nasional kita tidak dapat. Saya kira itu tentu saja akan menjadi perhatian pemerintah, dan kebutuhan itu akan diatasi dengan beberapa kebijakan dan program,” jelasnya.
Stafsus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik menyatakan saat ini terdapat 112 wilayah siaran dalam program ASO. Jika dibagi dalam wilayah terdapat 341 kabupaten dan kota yang mengalami dampak langsung migrasi TV analog ke TV digital.
“Maka dari total 225 wilayah layanan siaran di 514 kabupaten dan kota, masih terdapat 113 wilayah siaran dan 173 kabupaten dan kota yang belum tercakup ASO,” ungkapnya.
BACA JUGA: Menuju Siaran TV Digital, Menteri Johnny Dorong Percepatan Distribusi
Philip Gobang menuturkan bahwa kondisi itu menjadi tantangan terbesar karena di wilayah tersebut belum terdapat layanan siaran televisi terestrial.
“Kementerian Kominfo berupaya sedemikian rupa untuk memastikan wilayah-wilayah yang belum terjangkau ASO atau belum terdapat layanan siaran akan masuk dalam program yang disebut layanan digital broadcasting system (DBS),” tandasnya.
Sejak dua tahun terakhir Kementerian Kominfo sedang membangun infrastruktur digital di lebih dari 12.500 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia terutama di wilayah 3T.
“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Menkominfo Johnny G. Plate mendorong agar pada hari ini dan seterusnya dua tahun ke depan sekurang-kurangnya kita mulai memasuki perubahan-perubahan tersebut dengan menyiapkan infrastruktur digital,” jelasnya.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur digital, pada semester kedua tahun 2023 Pemerintah akan segera meluncur Satelit Satria Republik Indonesia 1.
“Satelit ini diupayakan untuk menjangkau daerah yang tidak terjangkau siaran selama ini ataupun daerah atau wilayah yang secara fisik tidak dapat dibangun infrastruktur digital. Mudah-mudahan ini bisa menjawab tantangan-tantangan yang kita hadapi itu,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Aso turut perbaiki kualitas internet :
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyatakan, migrasi siaran televisi analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) merupakan bagian penting dalam memperbaiki kualitas layanan internet.
“Kita mempunyai pita 700 Mhz yang kita sebut frekuensi ‘emas’ untuk peningkatan internet broadband,” tuturnya.
Menurut Dirjen Usman Kansong, melalui digitalisasi sistem penyiaran televisi teresterial, pita frekuensi 328 Mhz yang saat ini seluruhnya digunakan untuk siaran televisi analog, akan dihasilkan efisiensi spektrum digital dividen yakni sebesar 112 Mhz dan 90 Mhz lainnya digunakan untuk internet broadband atau internet cepat.
“700 Mhz ini bisa kita gunakan untuk keperluan-keperluan lain, misalnya tambahannya adalah USD31,7 Miliar atau Rp443,8 Triliun peningkatan kontribusi pada PDB nasional,” jelasnya.
Dirjen IKP Kementerian Kominfo menjelaskan, digitalisasi penyiaran menghasilkan adanya rantai ekonomi yang terus bergerak. Hal itu dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur multiplexing, industri elektronika, produksi TV digital, hingga produksi decoder atau set top box.
“Kemudian ada perdagangan retail decoder set top box dan televisi, media bisa bersiaran secara digital menjadi media promosi juga, serta akan menumbuhkan ekonomi digital seperti layanan internet broadband, e-commerce, e-education dan e-health karena adanya peningkatan kualitas internet. Jadi ada multiplier effect dari digital dividend,” tandasnya. (Kanalbali/LSU)
#ASO #analogswitchoff #TVdigital #siarandigitalindonesia #ASO2022
Be the first to comment