
BADUNG, kanalbali.id – Pada masa kampanye Pilpres dan Pilkada Bali 2024, pembangunan Bandara Bali Utara telah menjadi bahan kampanye yang kontroversial. Kini nasib bandara itu masih dalam kajian pemerintah pusat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan soal proyek Bandara Bali Utara, di Kabupaten Buleleng, Bali, masih di terus dipelajari Pemerintah Pusat dan ada atensi khusus.
“Akan terus lakukan studinya. Saya juga beberapa saat yang lalu mendapatkan arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, untuk benar-benar dipelajari dengan baik dihadapkan dengan berbagai faktor, sekali lagi ada supply dan demand,” kata dia, di sela kunjungan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (31/12).
Menjaga Officium Nobile Profesi Advokat
BACA JUGA: Empat Danau di Bali Kondisinya Kritis, Peradah Jadikan Bahan Refleksi Akhir Tahun
Menurutnya, untuk saat ini pihaknya masih melihat kapasitas di Bandara Intenasional I Gusti Ngurah Rai, apakah kedepannya Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah berat bebannya sehingga ada pengembangan ke bandara di Bali Utara.
“Kita lihat kapasitas Ngurah Rai seperti apa dan proyeksinya. Kan harus ada proyeksi setahu kedepan, lima tahun 10 tahun sampai 2045. Bahkan, kita bikin rencana jangka panjang yang juga mengakomodasi kebutuhan dari penguatan konektivitas dan termasuk Bali,” ujarnya.
“Ada atensi khusus memang Bali ini, apakah sudah terlalu berat beban yang ditanggung di wilayah Selatan Bali, bagaimana kalau dikembangkan di utara tapi saya tidak ingin buru-buru,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa soal pembangunan Bandara Bali Utara pihaknya sedang telaah dengan baik terkait studinya dan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
“Saya hanya menyampaikan pada kesempatan ini sedang kami telaah dengan baik. Studinya terus dijalankan dan ini melibatkan semuanya stakeholder dan pemerintah pusat harus mendengarkan juga masukan pemerintah daerah dan juga antar kementrian lembaga yang akan mendukung satu sama lain,” jelasnya.
Kemudian, saat ditanya soal statement Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sempat mengatakan bahwa Bali harus memiliki bandara baru pada 2027.
Sebab, diprediksi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat menampung 32 juta orang hingga 2029.
Menteri Agus Harimurti mengatakan, bahwa terkait dengan itu pihaknya merasa hal itu menjadi bagian dari proses studi bersama-sama.
“Saya akan berbicara dengan Pak Menteri BUMN dan jajarannya karena semangat kita sama sebetulnya, bagaimana membuat masyarakat domestik, masyarakat kita, termasuk wisatawan itu semakin nyaman datang maupun melakukan berbagai aktivitas ekonomi dan pariwisata di Bali,” ujarnya.
“Dan juga dari Bali dan tempat-tempat yang lain sebagai hub (penghubung) yang juga penarik. Karena sekali lagi ini adalah pilihan, semua punya pilihan dan Bali harus menjadi pilihan yang baik bagi semua orang,” ujarnya. ( kanalbali/ KAD )
Be the first to comment