
Kabupaten Buleleng memiliki topografi yang potensi bencananya tinggi. Masih adanya sampah yang terbuang di aliran sungai serta kurang waspadanya masyarakat saat meletakkan dupa atau sumber api dalam kondisi angin kencang juga dapat memicu terjadinya bencana.
Lebih lanjut Pj Bupati Lihadnyana mengatakan sinergitas juga berarti menyinkronkan langkah-langkah konkrit yang menunjang. Sehingga program ini saling terkait. “Keberadaan Polres, Kejaksaan Negeri, dan Kementerian Agama itu utuk masyarakat Buleleng. Bawa pikiran itu kesana,”ungkapnya.
Sementara Kajari Buleleng Edi Irsan Kurniawan mengapresiasi sinergitas dalam upaya penanganan bencana. Pihaknya juga akan mendukung dari aspek bantuan hukum seperti pertimbangan, pendampingan, pelayanan dan tindakan hukum lain. Ditempat yang sama, Wakapolres Buleleng Kompol Fudin Ismail menyampaikan pihaknya telah membagi personil guna efektifitas penanganan bencana.
Dukungan juga disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Buleleng I Made Subawa. Pihaknya mendukung terbentuknya satuan aman bencana di madrasah yang berlokasi didaerah rawan bencana.
Adapun ruang lingkup kerjasama yang diharapkan yakni pertukaran data dan informasi, mendorong peningkatan kualitas SDM melalui program budaya siaga bencana sampai tingkat desa, pemanfaatan SDM termasuk pengerahan SDM saat penanggulangan bencana, dan langkah-langkah penanganan korban.(kanalbali/RLS)
Be the first to comment