PKB 2025 : Bentar Aja, Yuk, Ikuti Dramanya Milenial dan Z

Menyiapkan mahkota. Gita (24) tengah menyiapkan mahkota untuk dikenakan saat tampil menari pada rekasadana (pergelaran) drama tari topeng. Ia bergabung dengan generasi Z lainnya bersama seniornya dari generasi milenial di Sanggar Genta Manik, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai penari. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)
Menyiapkan mahkota. Gita (24) tengah menyiapkan mahkota untuk dikenakan saat tampil menari pada rekasadana (pergelaran) drama tari topeng. Ia bergabung dengan generasi Z lainnya bersama seniornya dari generasi milenial di Sanggar Genta Manik, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai penari. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

GITA (24), perempuan generasi Z ini tengah merapikan mahkota beserta rambutnya dengan menyematkan belasan Jepun segar sebelum dimintakan doa-doa serta tirta keselamatan kepada Jro Mangku. Selanjutnya berganti seorang lelaki dari generasi milenial menyiapkan topeng bersanding dengan mahkota generasi Z.

Teks dan Foto-foto : KanalBali.id/Ayu Sulistyowati

MEREKA dua generasi berbeda yang dengan suka cita akan mementaskan Drama Tari Topeng Prembon dari Sanggar Genta Manik, Sarongga, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (14/7/2025) petang. Persiapannya pun hampir setengah tahun melaui seleksi dari tingkat kabupaten hingga provinsi dan menghadapi kurasi.

Pukul 17.00 Wita, penabuh pun mulai memainkan gamelan tetabuhan pembuka. Berawal dari belasan penonton pun berangsur menjadi puluhan penonton. Penonton berdatangan dari beragam generasi dari yang baby boomers sampai bayi yang digendong ibunya.

 

Penonton dari generasi ke generasi. Penonton dari beragam generasi menikmati penampilan Rekasadana (pergelaran) Drama Tari Topeng Prembon dari Sanggar Genta Manik, di Kalangan Ratna Kanda, Art Center, Denpasar, Senin (14/7/2025).

Para penari yang diiringi tetabuhan gamelan itu menyajikan drama tari Sri Maha Waktra. Drama ini menceritakan ambisi Bawi Srenggi yang ingin memperistri Bhatari Sri. Namun, Bawi Srenggi tidak mendapatkan ambisinya dan dikutuk menjadi seekor babi buas hingga membuat kekacauan. Datanglah Sri Aji Makokoan mengalahkan Bawi Srenggi dengan sebilah bambu runcing.

Siap pentas. Salah satu penari topeng di pementasan drama tari topeng prembon tengah dibantu temannya memperbaiki dandanannya sesaat sebelum memasuki panggung bertemu penontonnya, di Kalangan Ratna Kanda, PKB ke-47, Denpasar, Bali, Senin (14/7/2025). (KanalBali/Ayu Sulistyowati)

Berdandan. Seorang penari “Z” memperbaiki dandanan riasan wajahnya demi kesempurnaan menampilkan di depan penonton dan sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

Doa kelancaran, keselamatan. Mahkota dan topeng diberikan doa-doa kelancaran dan keselamatan dari Jro Mangku, sebelum dipakai selama pementasan oleh para penari. Hal itu bagian dari mereka menjaga tradisi dan meyakini berkesenian membutuhkan restu dari Ida Sang Hyang Widi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

 

Nunas (meminta) air restu. Sebelum pentas, para penari dan penabuh nunas (meminta) air tirta restu agar mendapatkan kelancaran selama pementasan. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

Gerbang meyapa penonton. Seorang penari “milenilal” bertopeng membukan tirai panggung sebagai tanda menyapa penonton. Ia menyapa dengan menembang berbahasa Bali sambil menari. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

Menari dan bertutur. Penari “milenial” bertopeng bertutur cerita sambil menyelipkan pesan-pesan kebajikan sambil menari dalam pergelaran drama tari topeng prembon, di PKB 2025, Senin (14/7/2025). (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

Berkolaborasi. Generasi Z dan milenial berkolaborasi tarian serta tetabuhan dalam menjaga spirit lestari budaya Bali, di atas pergelaran PKB. (KanalBali.id/Ayu Sulistyowati)

 

PKB ke-47 di 2025, ini menggemakan tema Jagat Kerthi : Lokahita Saudaya (Harmoni Semesta Raya). Pelaksanaanya setiap tahun berlangsung selama sebulan dari 21 Juni hingga 19 Juli 2025, dengan beragam acara mulai sendratari, drama gong, tetabuhan, yang melibatkan ribuan seniman dari sembilan kabupaten/kota di Bali.

Lokahita Samudaya dimaknai sebagai upaya nyata mewujudkan keharmonisan antara Bhuana Agung (makrokosmos) dengan Bhuana Alit (mikrokosmos) demi keseimbangan, keharmonisan, dan tatanan kehidupan yang sejahtera landasi semangat menyama braya (gotong royong). Hal ini merupakan upaya Bali menyajikan karya-karya seni yang menunjukkan potensi daerah, ciri khas, keunikan yang berlandaskan pada pakem-pakem tradisi khususnya yang tumbuh di seluruh Desa Adat di Bali, sebagai wahana transformasi nilai-nilai kehidupan, doktrin kehidupan ala Bali untuk mewujudkan Bali sebagai pusat peradaban dunia (Bali Padma Bhuana).

Pementasan PKB merupakan wadah apresiasi para seniman dan pelaku seni se-Bali melalui kurasi. Wadah beragam karya seni tradisi, klasik dan seni rakyat, demi kelestarian dan tetap eksis dari tahun ke tahun hingga ke-47 di tahun 2025 ini.

Data Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, 2022, mencatat 10.000-an sekaa (sanggar) termasuk komunitas seni seluruh Bali. Kabupaten Gianyar yang terbanyak memiliki sekitar 3.500 sekaa. Dan PKB hanya mampu memfasilitasi kurang dari 100-an sekaa setiap tahunnya. Hanya sekaa yang benar-benar lolos kurasi dari kabupaten hingga provinsi yang dapat pentas PKB.

Karenanya, Gita bangga dan bersyukur dapat turut tampil. “Wah, PKB ini masih jadi pementasan bergengsi bagi tiyang (saya),” ucapnya dengan penuh bahagia.

Spirit Jagat Kerthi mengajak kita untuk berkontempelasi tentang arti penting mewujudkan keharmonisan dan keseimbangan alam semesta. Begitu pula harapan para seniman senior pada generasi muda.

I Wayan Dibia sebagai kurator dan juga seniman senior, berharap para pembina sekaa tetap menjaga semangat lestari dan meregenerasi dari tahun ke tahun. Dan tahun ini, mereka (generasi milenial dan Z) menunjukkan harmoninya sesuai tema. “Mereka berkolaborasi apik dalam setiap pementasannya. Saya optimis masyarakat tetap setia datang ke PKB, memenuhi kursi penonton, dan menikmati hingga selesai dari pementasan  ke pementasan,” ucap Dibia.

Penonton pun setia selama dua jam pementasan berlangsung dari petang hingag malam. (KanalBali.id/KYB)

Liputan dan tulisan ini merupakan bagian dari pelatihan jurnalistik didukung oleh ABCid.

 

Apa Komentar Anda?