
DENPASAR, kanalbali.id – Pusat layanan psikologi dan tumbuh kembang anak di Bali Pradnyagama merayakan ulang tahunnya yang ke-28 pada Sabtu (24/5/2025)
Acara ditandai dengan unjuk kreativitas siswa dari sekolah untuk anak-anak disabilitas atau berkebutuhan khusus.di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar.
Deretan lukisan karya anak-anak itu dipajang di bagian luar gedung. Sementara di dalam gedung, mereka bernyanyi bersama dan mempersembahkan drama musikal diwarnai sejumlah tarian.
“Ini adalah penerapan hasil belajar selama satu tahun. Tujuannya agar anak didik lebih percaya diri dan bisa menampilkan bakatnya dengan usaha yang sungguh sungguh,” kata Ketua Panitia Ni Kadek Miranda Permatasari.
Pendiri Pradnyagama Retno IG Kesuma menyebut, lembaganya sudah berdiri 1997 setelah melihat kebutuhan akan kesehatan mental di Bali.
Pada tahun 2000, dia melihat mulai banyak ditemukan kasus autism di Bali sehingga menginspirasi pendirian sekolah untuk anak-anak tersebut. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, pada tahun 2004 barulah dapat diwujudkan.
Anak-anak itu tidak dapat bersekolah di sekolah biasa dan cenderung menjadi korban bullying bila dipaksakan. “Karena itu diperlukan pendekatan dan lingkungan yang khusus,” sebutnya.
Sekolah kemudian berkembang hingga sampai jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana mereka mulai disiapkan untuk memasuki dunia kerja dengan keterbatasan yang mereka miliki.
“Disini tujuan kami adalah menciptakan kemandirian dan kemampuan beradapatasi dengan lingkungan mereka,” katanya. Untuk setiap jenjang, satu kelas maksimal berisi 8 orang.

Izin untuk Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus
Untuk memperoleh izin secara resmi dari pemerintah, prosesnya cukup lama dan baru pada tahun 2024 bisa dikantongi. Kesulitannya adalah pada sejumlah persyaratan yang ditetapkan pemerintah pusat misalnya soal keharusan menyediakan lahan minimal 30 are.
Selain pentas seni, acara juga diwarnai dengan penghargaan bagi lembaga-lembaga yang telah memberikan dukungan yakni PT Pacific Think, PT Cahaya Semesta Garmen, PT Courtyard Resort Seminyak, BPR Kertiawan.
Kemudian juga lembaga yang bekerjasama dengan Pradnyagama dalam layanan psikologi dan kesehatan mental antara lain The Apurva Kempinski Bali, Yayasan Metta Mama Maggha, – Perumda KBS dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Denpasar.
Menanggapi kiprah dari Pradnyagama, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyatakan, pihaknya akan meneruskan kerjasama yang sudah dilakukan selama ini.
Yakni, dengan merealisasikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dan Perjanjian Kerjasama. “Ini agar payung hukumnya lebih jelas,” tegasnya.
Pemkot Denpasar telah bertekad menjadikan kota ini sebagai kota inklusif dimana kebutuhan semua warga bisa dilayani termasuk yang berkebutuhan khusus. Kehadiran Lembaga seperti Pradnyagama menjadi sangat dibutuhkan untuk pencapaian tujuan itu. (kanalbali/RFH)
Be the first to comment