Rektor UGM Pantau Mahasiswa KKN di Bali dan Galang Kerjasama dengan Unwar

Rektor UGM Ova Emilia mengunjungi kegiatan mahasiswa KKN UGM di SDN 3 Sobangan, Badung, Bali - RFH
Rektor UGM Ova Emilia mengunjungi kegiatan mahasiswa KKN UGM di SDN 3 Sobangan, Badung, Bali - RFH

DENPASAR, kanalbali.id – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia melakukan kunjungan dan pemantauan kepada mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bali.

Kunjungan Rektor yang didampingi Wakil Rektor  Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito  diawali di Sobangan, Badung, dengan melihat kegiatan mahasiswa di SDN 3 Sobangan.

Saat itu, mahasiswa  sedang memperkenalkan tehnik Ecoprint, yakni pewarnaan kain ramah lingkungan dengan memanfaatkan daun dan bunga yang ada di sekitar rumah dan sekolah.

Tujuannya, agar anak-anak sejak kecil memahami potensi alam di sekitarnya dan ikut melestarikan lingkungan.

Selanjutnya, Rektor mengunjungi mahasiswa yang sedang mendukung kegiatan senam ibu hamil di belakang kantor Desa Baha, Badung.  Selain senam, para ibu mendapatkan tambahan makanan bergizi sebagai bagian dari persiapan menyambut kelahiran anaknya.

Rektor UGM Ova Emilia berbincang dengan petugas kesehatan yang mendampingi kegiatan senam ibu hamil di Desa Baha, Badung, Bali - RFH
Rektor UGM Ova Emilia berbincang dengan petugas kesehatan yang mendampingi kegiatan senam ibu hamil di Desa Baha, Badung, Bali – RFH

“Kami sangat senang karena kehadiran mahasiswa KKN menjadi penyemangat bagi ibu-ibu disini,” kata salah-satu petugas kesehatan yang mendampingi acara itu.

Kepala Desa Sobangan Ketut Tirtayasa menyampaikan terima kasih kepada Rektor UGM karena telah menempatkan mahasiswa dalam program KKN di desanya.

Para mahasiswa telah membantu mempercepat pencapaian program-program desa dan memotivasi warga desa untuk lebih aktif dan kreatif membangun desa.

Pertemuan dengan Rektor Warmadewa

Acara dilanjutkan pertemuan dengan Civitas Akademika Universitas Warmadewa (Unwar) di Denpasar. Hadir pula dalam kesempatan itu perwakilan dari Kagama Bali dan Mahasiswa KKN UGM dan Unwar yang ditempatkan di Desa Bebandem dan Sibetan, Karangasem Bali.

Rektor Unwar I Gde Suranaya Pandit menyatakan, antara kedua universitas memiliki kedekatan historis yang sudah lama. Pada masa sebelum tahun 2000-an saat masih ada kewajiban melakukan ujian negara, adalah dosen dosen UGM yang diminta untuk melakukan pengujian bagi mahasiswa Unwar.

Rektor UGM Ova Emilia melakukan pertukaran cendera mata dengan Rektor Unwar  I Gde Suranaya Pandit didamping Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika (ujung kiri), Ketua Yayasan KORPRI AA Oka Wisnumurti (bajuputih) dan Warek UGM Arie Sudjito (ujung kiri) - RFH
Rektor UGM Ova Emilia melakukan pertukaran cendera mata dengan Rektor Unwar I Gde Suranaya Pandit didamping Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika (ujung kiri), Ketua Yayasan KORPRI AA Oka Wisnumurti (bajuputih) dan Warek UGM Arie Sudjito (ujung kiri) – RFH

“Saya sendiri alumni UGM pada jenjang S2 untuk di Fakultas Teknologi Pertanian,” ujarnya. Saat ini di Unwar terdapat sedikitnya 30 dosen yang merupakan alumni UGM.

Karena itulah, Unwar menyambut baik rencana pengembangan kerjasama UGM dalam program KKN. Saat ini sudah 2 kali dilakukan program KKN Bersama dengan menempatkan mahasiswa kedua universitas pada salah satu desa seperti di Bebandem, Karangasem.

Sementara Rektor UGM menyatakan, pengembangan kerjasama merupakan bagian dari upaya UGM untuk mengembangkan kolaborasi dengan berbagai potensi lokal yang ada di suatu daerah. Hal itu nantinya diharapkan akan memperluas wawasan mahasiswa dalam melakukan kerjasama membangun Indonesia.

“Karena kita percaya bahwa mahasiswa adalah kader kepemimpinan bangsa di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika menyatakan, para alumni mendukung penuh kehadiran mahasiswa KKN UGM di Bali. Program yang diajukan mahasiswa akan dikolaborasikan dengan potensi alumni yang memiliki kompetensi di berbagai bidang.

“Disini kami memiliki akademisi maupun profesional di berbagai bidang. Ada yang jurnalis, aktivis LSM hingga pengelola pariwisata,” sebutnya. (kanalbali/RFH)

Apa Komentar Anda?