Tim PKM Unwar Kembangkan Fasilitas Wisata Alami di Yeh Hoo Tabanan

Salah satu usulan rancangan konsepsual fasilitas cottage yang terintegrasi dengan lingkungan pertanian lahan basah di kawasan objek wisata Yeh Hoo - IST

TABANAN, kanalbali.id – Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pengembangan infrastruktur yang memperhatikan aspek keberlanjutan terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan alam.

Pembangunan fasilitas wisata tentunya membawa dampak posifif terhadap perekonomian masyarakat setempat, hubungan antar masyarakat lokal yang harmonis sebagai dampak pemerataan perekonomian, dan lingkungan alam yang terjaga sebagai aset penting dalam pengembangan objek wisata.

Konsep tersebut menjadi prioritas yang dipertimbangkan mengingat Bali memiliki kekayan lingkungan alam yang berlimbah dan menjadi potensi dari destinasi wisata. Apabila karakter tersebut tidak dipelihara dengan bijak, maka berdampak pada krisis ekonomi dan sosial di sektor pariwisata.

Perlu dipahami bahwa pembangunan pariwisata cenderung mengutamakan keuntungan akomodasi, tidak memperhatikan kepentingan yang bersifat kontekstual (masyarakat lokal, lingkungan alam, sosial, dan budaya).

Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Ir. I Kadek Merta Wijaya, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN. Eng. di Objek Wisata Yeh Hoo mempertimbangkan karakteristik site yaitu lahan pertanian dan sumber mata air terjun Yeh Hoo.

Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat Ir. I Kadek Merta Wijaya, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN Eng. saat berada di kawasan objek wisata Yeh Hoo – IST

Kajian-kajian yang telah dilakukan oleh Bapak Ir. I Kadek Merta Wijaya, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN. Eng. dan anggota tim pengabdian menyebutkan bahwa kawasan Yeh Hoo sangat cocok dikembangkan wisata wellness.

Hal tersebut karena didukung oleh potensi lahan pertanian dan sumber mata air terjun Yeh Hoo yang masih alami dan saujana perbukitan yang masih asri. Konsep wisata wellness yang ditawarkan oleh Ketua Pengadian Masyarakat Bapak Ir. I Kadek Merta Wijaya, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN. Eng. adalah social wellness, physical wellness, dan emotional wellness.

Pengunjung yang akan menuju air terjun Yeh Hoo melewati pematang sawah yang disekitarnya terdapat lahan pertanian lahan basah yang masih terpelihara dengan baik sistem subaknya.

Pengunjung membentuk hubungan social dengan petani penggarap lahan basah melalui komunikasi sepanjang perjalanan menuju ke air terjun Yeh Hoo. Pengunjung dapat melihat bagaimana para petani penanam dan memanen padi, membajak sawah, dan terlibat dalam sistem penggarapan sawah.

Hubungan ini membentuk karakter sosial yang baik antara pengunjung dan petani. Site lahan pertanian yang berterasering menjadi objek yang dipergunakan oleh pengunjung untuk melakukan kegiatan tracking menyusuri pematang sawah dan turun ke sungai Yeh Hoo.

Dukungan lingkungan yang asri menciptakan atmosfer wellness pengunjung dalam berkegiatan olah raga tracking. Program physical wellness juga dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan yoga di dekat air terjun Yeh Hoo atau sekitar sungai yang masih alami untuk menciptakan optimal healing pengunjung.

Area air terjun Yeh Hoo yang terletak dibagian bawah dari kawasan lahan pertanian membentuk lingkungan yang private dan tenang yang mendukug kegiatan meditasi, serta suara gemericik air terjun dan aliran air sungai menjadi sound yang memperkuat konsentarasi meditasi.

Lingkungan pertanian dan objek air terjun menjadi daya dukung untuk menciptakan kondisi wellness dan konsep tersebut merupakan solusi dalam mempertahankan keberlanjutan dari lingkungan pertanian dan alam Yeh Hoo.

Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat Ir. I Kadek Merta Wijaya, S.T., M.Sc., IPM., ASEAN Eng. (kanan) dan Pengelola Objek Wisata Yeh Hoo I Gede Biasa Adnyana (kiri) saat berdiskusi rancangan pengembangan objek wisata Yeh Hoo – IST

Oleh karena itu, fasilitas penunjang wisata yang direncanakan untuk mendukung kegiatan wellness yaitu cottages sebagai tempat para pengunjung yang berproses wellness dalam waktu yang lama, fasilitas wisata yoga dan meditasi, official building, café atau resto serta fasilitas tempat parkir.

Dalam perencanaan fasilitas tersebut dengan membagi kawasan Yeh Hoo menjadi dua yaitu bagian utama dan service. Bagian utama untuk fasilitas cottage dan yoga serta meditasi yang berada di area pertanian dan air terjun Yeh Hoo, serta fasilitas jalur tracking yang dilengkapi dengan rest area.

Fasilitas service berada di bagian dekat jalan utama sebagai bangunan penerima wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Yeh Hoo. Skenario desain pengembangan objek wisata Yeh Hoo telah dibicarakan dengan pihak pengelola objek wisata tersebut yaitu I Gede Biasa Adnyana.

Beliau menyambut dengan gembira pengembangan objek wisata Yeh Hoo menjadi wisata wellness dengan konsep yang terintegritas dengan lingkungan pertanian dan alam.

Namun diperlukan pihak ketiga dalam pengembangan ini, mengingat perlunya sumber daya manusia dan sumber dana dalam mewujudkan pengembangan tersebut. Hal tersebut disampaikan ketika ketua Tim Pengabdian berdiskusi dengan Bapak I Gede Biasa Adnyana.

Dalam kesempatan ini ketua Pengabdian Kepada Masyarakat melakukan kajian pengembangan dibantu oleh anggota tim pengabdian di bidang perencanaan yaitu Ir. I Ketut Sugihantara, M.T., dan bidang ekonomi Ibu I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi, S.E., M.Si.

Tim pengabdian yang berbeda bidang keahlian karena persoalan yang dihadapi dalam pengembangan objek wisata Yeh Hoo tidak hanya menyangkut aspek arsitektur namun bidang lain yang relevan. (kanalbali/RLS)

 

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.