
DENPASAR, kanalbali.id – Universitas Udayana melalui Inkubator Bisnis berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Membangun Semangat Kewirausahaan Mahasiswa yang Inovatif dan Berdaya Saing”.
Acara berlangsung secara hybrid dengan titik lokasi utama Ruang Nusantara Gedung Agrokompleks Kampus Sudirman Denpasar, Kamis (14/07/2022).
Dalam kesempatan itu, Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara mengatakan, lulusan Perguruan Tinggi tidak bisa lagi sekedar mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan.
Mereka dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan yang dimiliki, agar dapat mencari lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
BACA JUGA: Lembaga Pers Mahasiswa PCYCO FK Unud 2022 Gelar Upgrading dan Refreshment
“Alternatif dalam mengatasi persoalan ini adalah dengan menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa sejak dini,” katanya
Rektor menyebut, rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, dibawah negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.
Karena itu program kewirausahaan gencar dilaksanakan di Perguruan tinggi untuk bisa menaikkan rasio kewirausahaan di Indonesia. Perguruan tinggi sebagai wadah untuk menciptakan embrio bisnis berbasis Pengetahuan, teknologi dan seni.
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, kewirausahaan mempunyai peran yang sangat penting. Dengan berwirausaha mampu menemukan inovasi dan gagasan baru dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

Seminar Nasional ini diawali dengan penyampaian pengantar diskusi dari Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Mohammad Rudy Salahuddin dalam materinya mengatakan pemerintah melalui sinergi program serta kerjasama 22 Kementerian serta 8 Lembaga dan Pemerintah Daerah memberikan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan melalui beberapa cara.
Yakni, kewirausahaan, pelatihan, akses pinjaman modal yang diberikan berdasarkan minat dan kemampuan para kepala rumah tangga, anak yang telah lulus SMA/SMK atau Perguruan Tinggi serta penduduk lanjut usia yang masih mampu.
Berdasarkan survei World Economic Forum 2019, sebanyak 35,5 persen pemuda usia 15 sampai 35 tahun di Indonesia berkeinginan untuk menjadi pengusaha.
Persepsi tersebut termasuk indeks yang tertinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya, sehingga kekuatan ekonomi dan potensi tenaga kerja di Indonesia perlu didukung dengan iklim usaha yang baik termasuk juga didalamnya ekosistem kewirausahaan.
Saat ini masih banyak kalangan wirausaha yang perlu didorong untuk lebih berkembang sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden yang bertujuan menyinergikan kebijakan dan program pengembangan kewirausahaan nasional serta memperkuat ekosistem kewirausahaan. (kanalbali/RLS)
Sumber berita: www.unud.ac.id
Be the first to comment