World Tourism Day, Fakultas Pariwisata Unud Hadirkan Perwakilan Kemenpar di Kampus

World Tourism Day tahun ini melakukan Foto bersama usai acara sosialisasi pariwisata berkelanjutan - IST
Foto bersama usai acara sosialisasi pariwisata berkelanjutan - IST

DENPASAR, kanalbali.id –  Fakultas Pariwisata Universitas Udayana menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pariwisata dengan tema “Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan: Tantangan dan Arah Baru di Indonesia”.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Dr. I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, A.Par., M.Par., selaku Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Kegiatan yang bertempat di Aula Nusantara, Gedung Agrokompleks Universitas Udayana ini bertepatan dengan peringatan World Tourism Day (WTD) 2025 yang mengusung tema “Tourism and Sustainable Transformation”.

Momentum ini menjadi relevan untuk membahas transformasi pariwisata Indonesia menuju arah yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.

Isu Strategis dalam Sosialisasi

Dalam paparannya, Dr. Dewi Hendriyani menekankan bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya berperan penting dalam perekonomian nasional—dengan kontribusi signifikan terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, dan devisa negara—tetapi juga harus mampu menyeimbangkan dampak sosial, budaya, dan lingkungan.

Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain, Target RPJMN 2025–2029, termasuk peningkatan kontribusi PDB pariwisata hingga 4,6%, devisa USD 19–22,1 miliar, serta 25,7 juta tenaga kerja sektor pariwisata.

Kemudian, transformasi menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, dengan fokus pada high value tourism, diversifikasi produk wisata (wellness, gastro-tourism, MICE, sport tourism, hingga pariwisata ramah Muslim), serta penerapan prinsip Blue-Green-Circular Economy (BGCE).

Lalu, arah baru pariwisata Indonesia, yang mencakup tren perjalanan ramah lingkungan (eco-friendly escapes), authenti-cities, bleisure travel, wellbeing weekenders, hingga tasty travels yang menonjolkan keunikan kuliner.

Tantangan utama meliputi perubahan iklim, persaingan global, risiko pandemi, dan ketidakstabilan politik; serta peluang strategis seperti penguatan desa wisata, geopark, medical & wellness tourism, dan pemanfaatan digitalisasi pariwisata.

Komitmen Keberlanjutan

Melalui Perpres No. 12/2025 tentang RPJMN 2025–2029, pemerintah telah menegaskan arah pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Konsep ini menitikberatkan pada keseimbangan antara peningkatan daya saing, pelestarian budaya, pengelolaan lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat lokal.

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat kapasitas akademik, riset, dan inovasi guna mendukung pengembangan kebijakan pariwisata yang berorientasi pada keberlanjutan.

Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, serta mahasiswa pariwisata di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Melalui sosialisasi ini, diharapkan lahir pemahaman yang lebih komprehensif tentang pentingnya transformasi pariwisata berkelanjutan demi terwujudnya Indonesia sebagai destinasi unggul global menuju Indonesia Emas 2045. (kanalbali/RLS/RFH)

 

Apa Komentar Anda?