Peran Milenial Sebagai Guru Digital Bagi Orang Tua.

pixabay by SyauqiFillah

BUDAYA digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara manusia berpikir berbeda, berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Menurut Yulia Dian, Writer dan Social Media Specialist dalam Webinar Literasi Digital di Malaka, Nusa Tenggara Timur, Jumat 12 November 2021, internet menjadi sebuah kebiasaan yang sudah semakin dibutuhkan dalam keseharian tidak terkecuali untuk generasi baby boomer.

“Karena itu kita harus peduli dengan para orang tua kita karena usia se-orang tua kitalah yang paling banyak mengalami kejahatan di sosial media. Misalnya ditelpon bisa memenangkan hadiah,” ujar Yulia Dian dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.

Lebih lagi, usia tua kerap kali diiringin masalah fisik, seperti sekresi air mata menurun dan risiko meningkatnya dry eyes.

“Kendala kesehatan lainnya adalah pancaran sinar yang terlalu silau dari gadget dan kondisi kontras yang rendah, warna atau gradasi warna yang sulit dibedakan pada layar. Juga tampilan ukuran huruf icon atau keypad di layar yang terlalu kecil. Faktor kemampuan psikomotorik menurun mengurangi ketangkasan dalam memencet tombol atau keypad,” ujar Dian lagi.

Untuk itu, para generasi yang lebih muda wajib memperkenalkan dan mengajarkan generasi lebih dulu skill teknologi yang kita ketahui. Termasuk memperkenalkan data digital, jejak digital, hak privasi dan sebagainya. Seperti mengajarkan agar  foto KTP jangan diposting lalu data kesehatan juga tidak boleh diposting.

Diajarkan juga soal harus menahan diri untuk tidak memposting pandangan dia terhadap politik yang  bisa menyinggung orang lain. Karena mereka biasanya tidak berpikir bahwa medsos Facebook misalnya meski berisi teman teman semua tapi tetap saja apapun postingan dalam Facebook bisa tersebar ke ranah umum.

Pentingnya Memahami Multikulturalisme di Era Digital

“Harus diperkenalkan jugs tentang cybercrime, hoax Phising, Scamming,dan sebagainya..

Apapun yang kita tahu cara apapun di dunia digital harus diberi tahu ke mereka. Itu Mengapa jadi kita tidak boleh berhenti mencari tahu. Milenial memegang peran penting dalam literasi digital,” jelasnya lagi.

Selain itu yang perlu dikenalkan adalah etika di ruang digital (berbahasa, penggunaan sticker dll). Juga mengenalkan cara menjaga keamanan dan juga aplikasi terutama media sosial dan aplikasi keuangan.

Selain Yulia Dian juga hadir pembicara lain yaitu Yazid Anwar Founder Meraki Agency, Yanuar Rius Seran Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris/FIP Universitas Timor dan Putri Langi sebagai Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.