
KEBIASAAN menabung di era pandemi mungkin saja menjadi barang langka sebab kebanyakan orang masih berkutat dengan urusan menyambung hidup memenuhi kebutuhan pokok saja, sementara menabung kerap terabaikan.
Padahal menurut Wicha Riska saat menjadi Key Opinion Leader di acara Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis 14 Oktober 2021, menabung sangat penting bagi keberlangsungan keuangan rumah tangga di masa depan.
“Dengan menabung, kita menjadi lebih disiplin dan terampil dalam mengelola keuangan, dikarenakan kita dipaksa untuk berkomitmen menyisihkan sebagian dana dari pendapatan untuk tidak digunakan seperti untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga teman-teman lebih pintar untuk mengelolanya seberapapun batasannya kalau kita menabung kita bisa menyaksikan beberapa uang terkumpul,” ujar Wicha dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.
Lebih lanjut kata Wicha, dengan menabung kita bisa memiliki dana cadangan di masa depan dan bisa mencapai tujuan keuangan. “Jika kita punya impian misalnya ingin punya rumah baru, mobil baru itu semua sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin kalau misalnya kita pintar dalam menyisihkan uang teman-teman,” imbuhnya.
Selain itu menabung juga bisa membuat kita mencegah untuk berhutang. Karena dengan adanya tabungan teman-teman tidak perlu meminjam ke bank, dengan menabung juga kita bisa terhindar dari berhutang.
Meksi menabung dirasa sangat penting seperti dijabarkan di atas, tapi acapkali godaan untuk mengeluarkan budget belanja juga cukup menggiurkan.
Apalagi di masa pandemi, belanja jadi dipermudah karena bisa dilakukan sambil rebahan di rumah saja. Pertimbangannya orang saat ini senang berbelanja online adalah karena lebih nyaman, minim kontak fisik.
“Karena kita bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Kita juga bisa terhindar dari paparan virus karena tidak melalui kontak fisik. Disamping itu belanja online kita menjadi mudah membandingkan harga dan kualitas. Sehingga keputusan kita untuk berbelanja bisa lebih baik mendapatkan barang dengan kualitas bagus dengan harga terbaik,” katanya.
Bisnis belanja online sendiri diprediksi akan terus bertumbuh hingga 3,7 kali lipat menjadi US 48,3 miliar pada tahun 2025. Faktor yang mendorong pertumbuhan belanja online adalah kemampuan daya beli masyarakat semakin meningkat terutama di kelas menengah dan penggunaan akses internet yang juga terus bertumbuh yang sempat 70% di Indonesia. Karena apalagi di masa pandemic seperti ini sekarang kita kebanyakan scroll handphone dan work from home.
Selain Wicha Riska juga hadir pembicara lainnya yaitu Adinda Atika, VP Business Development, Moh.Subiardi, SP, Ketua MGMP Simulasi Digital SMK Kabupaten Lombok Timur dan Gabrilianty Nastiti, Spv Accounting Analyst.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (KANALBALI/RLS)
Be the first to comment