Cegah Kejahatan Siber dengan Stop Posting Data Privasi di Medsos 

pixabay by Tumisu

MEDIA sosial sekarang memegang peranan penting pada era digital seperti saat ini. Dalam satu genggaman seluruh manusia di muka bumi ini bisa terbuka dengan beragam informasi.

Denny Abal saat menjadi Key Opinion Leader  dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu 24 November 2021, mengatakan bahwa beragam informasi itu berupa gambar, video atau pengetahuan baru tanpa celah.

“Seperti Instagram Facebook Twitter WhatsApp telegram Tik tok dan lain-lainnya. Disamping itu semakin marak pula terjadinya penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran hoax dan hal-hal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak,” ujar Denny dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa segala hal yang diberikan di media sosial mulai dari kegiatan pengalaman yang dilalui sampai hal yang bersifat personal. Kebanyakan orang ingin terlihat eksis dan bahagia di media sosial oleh karena itu kebanyakan postingan terlihat merupakan postingan postingan yang bersifat pribadi dari kehidupan orang lain.

“Mereka biasanya jarang mengunggah sesuatu yang bersifat sedih. Bahkan orang yang tidak dikenal tahu masalah apa yang dilaluinya. Padahal di media sosial kita harus bijak dan bisa memilah apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dibagikan kepada orang lain agar kita aman dan nyaman saat bersosial di media,” imbuhnya lagi.

Untuk itulah ada beberapa tips agar kita lebih bijak di medsos yaitu:

  1. Tidak membagikan informasi pribadi seperti nama orang tua, alamat rumah, apalagi kartu vaksin. Jangan sampai informasi tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Di era digital yang sangat canggih ini semakin canggih juga kejahatan sibernya dari akun media sosial. Jangan pernah mencantumkan informasi yang detail karena kita tidak akan pernah tahu ancaman-ancaman apa yang sedang mengintai.
  1. Jaga inner circle mu dengan jangan menerima pertemanan dari orang yang tidak begitu kita kenal. Hanya follow akun-akun yang benar-benar baik-baik saja  jangan yang tidak baik.
  2. Jaga etika.

Dalam bersosialisasi tentunya kita harus memperhatikan etika bersosialisasi. Melalui media sosial citra diri akan dikaitkan dengan apa yang kita bagikan dan apa yang kita tulis. Jadi tetap menjaga etika kita sebaik mungkin sebisa mungkin berdasarkan data dan fakta.  Jangan menyerang berdasarkan fisik atau perasaan.

Membuat Konten Agama yang Positif di Medsos

Manusia memberikan kebebasan dari pengguna medsos tetapi bukan berarti bebas pula tidak beretika. Jaga selalu etika sopan santun dan selalu bersikap respek kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial kita.

“Jadi kita harus berhati-hati juga dalam unggahan contohnya story Instagram tidak setiap kegiatan harus kita update di sosmed tersebut. Dan ingatlah semua hal yang kita unggah di media sosial itu bukan milik pribadi kita lagi.

  1. No SARA hoax.

SARA adalah pandangan atau tindakan yang dilakukan berdasarkan sentimen atas identitas yang meliputi suku agama ras dan antargolongan. Sementara hoax adalah pemerintahan palsu yang tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar.

Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur unsur SARA dan hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati. Sadari betul bahwa akun media sosial kita bisa dilihat secara publik termasuk semua postingan di dalamnya.  Karena itu kita harus lebih bijak dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media sosial meskipun di media sosial saat ini ada  fitur privacy. Tapi tidak ada salahnya untuk menggunakan media sosial dengan lebih baik dan bermanfaat sehingga tidak menyinggung pihak lain.Kita harus memilih apa yang mau dibagikan dan tidak.

  1. Sarana pengembangan diri.

Jadikan media sosial sebagai sarana bagi kita untuk mengembangkan diri kita dapat membagikan hasil karya kita ilmu ataupun pandangan kita terhadap suatu hal Kita juga bisa menimba ilmu melalui media sosial dengan mengikuti kelas online maupun kita memfollow akun yang membawa dampak positif bagi pengembangan diri kita.

Yang juga penting harus dipahami adalah media sosial bisa sangat bermanfaat untuk membangun jaringan baik itu dalam hal pekerjaan bisnis maupun persahabatan. Dan ingat pula bahwa jejak digital susah dihapus.

Selain Denny juga hadir pembicara lainnya yaitu Azizah Zuhriyah, Division Head FInanse TC Invest, Nur Rahma Yenita Ketua Program Studi Teknik Elektro STTI Jakarta, Abdul Azizul Hakim, S.Pd, M.Pd Wakil Rektor 1 Institut Elkatarie Lombok Timur.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.