UMKM Bisa Berdaya lewat Ruang Digital

pixabay by ilanshatz

SALAH satu pelaku perekonomian di Indonesia yang paling terdampak akibat pandemi covid 19 adalah UMKM. Karenanya semua pihak termasuk pemerintah bekerjasama agar bisa memberdayakan UMKM selama pandemi.

Menurut Chyntia Andarinie, Founder Mom Influencer Indonesia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Ambon, Maluku Rabu 29 September 2021, jumlah UMKM di Indonesia faktanya sangat besar.

“Jumlah UMKM di Indonesia 64, 19 juta dan mayoritas UMKM atau 82,9% merasakan dampak negatif saat pandemic, hanya 5,9% yang mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2020,” ujar Chyntia dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.

Lebih lanjut kata Chyntia, ada 98% UMKM yang bergerak di sektor informal dan terdapat 11,7 juta UMKM on boarding di platform digital. Menurutnya sangat penting bagi UMKM untuk Go Digital di masa pandemi  ini agar bisa survive.

Hal itu terlihat selama pandemi  ekonomi digital tumbuh positif 38% dan terjadi penambahan lebih dari 2 juta UKM masuk ke ekosistem digital. Banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh para pelaku UMKM dengan memasuki dunia digital. Di antaranya adalah bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan UMKM menjadi lebih professional. Selain itu dengan go digital maka pelaku UMKM akan bisa memangkas biaya yang ada sehingga biaya operasional lebih rendah serta budget pemasaran bisa diatur sesuai kebutuhan.

Terkait pemasaran, untuk memulai beriklan di digital bisa dimulai dengan menentukan tempat beriklan yang paling sesuai dengan jenis usaha. Kemudian barulah menyiapkan aset foto dan tulisan yang akan diunggah sebelum mulai unggah dan mengevaluasinya secara berkala.

Para pelaku UMKM bisa memilih tempat beriklan, diantaranya dengan membuat  Website yang  berisi informasi yang lengkap. Web ini bisa diakses dengan mudah tanpa aplikasi tetapi membutuhkan biayanya lebih mahal butuh pemeliharaan dan update secara berkala.

pixabay by Pexels

Selain itu bisa juga berpromosi di media sosial yang jangkauannya luas lalu biayanya mulai dari Rp 0 atau bisa gratis. Tetapi harus diingat untuk berpromosi di medsos harus rutin update konten dan sempatkan diri untuk berinteraksi dengan followers. Jika perlu dibutuhkan aplikasi tambahan untuk mengakses media sosial seperti Instagram Twitter dan Facebook.

“E-commerce juga bisa dijadikan alat berpromosi dengan jangkauannya luas biayanya mulai dari Rp 0 sistemnya sudah tersedia dan butuh aplikasi tambahan seperti Tokopedia seller,grab merchant dan sebagainya,” katanya.

Ia juga mencontoh berpromosi melalui blog (website) dengan memberikan informasi-informasi yang disajikan adalah informasi informasi di awal, seperti ini cara mendengar musik hingga merawat rambut ala salon.

Di awal kita menyajikan dulu informasi-informasi yang relatif dengan branding kita website kita lalu akhirnya kita selipkan tentang informasi produknya, seperti silakan coba produk ini.

Selain Chyintia juga hadir pembicara lainnya yaitu Alex Iskandar, Managing Director IMFocus Digital Consultant,  Zefdet Syauqy L, Fotografer dan Nata Gein sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.