Masyarakat Tanggap Bencana untuk Pengelolaan Lingkungan Muara Sungai dan Pantai Berbasis Ekowisata

Perwakilan Bendesa Adat Kesiman, Ketut Sudiarsana (3 dari kanan) bersama Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UnIversitas Warmadewa Dr. Dra A.A Rai Sita Laksmi, M.Si (ujung kanan) dan anggota Tim Dr.Ir Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti, M.P (2 dari kanan) dan Dr.Ir I Gusti Agung Putu Eryani MT (ujung kiri) - IST

DENPASAR, kanalbali.id – Sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan mengurangi resiko bencana, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Warmadewa (TPM Unwar) menggelar aksi di muara sungai dan pantai di wilayah Desa Kesiman, Denpasar.

Aksi pada Kamis (26/5/2022) juga melibatkan kalangan mahasiswa. “ Kita bekerjasama dengan Bendesa Adat Kesiman dan warga disini untuk bersama-sama memperbaiki kualitas lingkungan dengan melakukan penanaman pohon kelapa,” kata Ketua Tim Dr.Ir I Gusti Agung Putu Eryani MT yang didampingi oleh anggota Tim Dr. Dra A.A Rai Sita Laksmi, M.Si dan Dr.Ir Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti, M.P

Dalam kesempatan itu juga dibagikan leaflet mengenai penerapan Eco Enzyme dalam penanganan sampah organik serta leaflet mengenai masyarakat tanggap bencana dengan harapan agar warga bisa ikut mengembangkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan tanggap pada potensi bencana di wilayahnya.

Adapun penanaman pohon kelapa dilakukan di lingkungan pura dan sepanjang muara sungai. Terdapat 15 jenis pohon kelapa langka yang dibutuhkan untuk upakara dan usada (pengobatan) yang ditanam, yakni Rangda, Kebo, Macan, Bingin, Bojong, Surya, Brahma, Sudamala, Julit, Udang, Cemaning, Mulung, Gading, Bulan, Gadang.

Pihak TPM Unwar itu juga melakukan penyerahan alat-alat kebersihan untuk Pura seperti sapu dan serokan sampah dan tempatnya.  Sementara dari pihak Bendesa, memberikan gambar sket Pura yang nantinya akan dibuat menjadi gambar tiga dimensi oleh Tim Unwar. “Selanjutnya, juga akan ada kerjasama untuk pembuatan buku mengenai Desa Kesiman dan Pura Segara,” kata Ayu Gemuh.

Menanggapi aksi Tim Unwar Ketut Sudiarsana mewakili jro bendesa Adat Kesiman, berharap kerjasama dalam menjaga lingkungan dengan menanam 15 jenis pohon kelapa langka bisa dilanjutkan. “Memang ini jenis kelapa yang dibutuhkan oleh masyarakat Bali untuk pelaksanaa upacara maupun usada (pengobatan tradisional-red) Bali,” katanya.

“Kami mendukung visi Unwar untuk mengembangkan kawasan ekowisata Segara di Padang Galak yang berada di wilayah desa adat Kesiman dan berada di jantung kota Denpasar,” tegasnya.

(kanalbali/RLS)

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.