Ini Usulan 5 Agenda Editorial Media tentang Krisis Iklim

Adhityani Putri, Yayasan Cerah Indonesia - IST

DENPASAR, kanalbali.id – Untuk meningkatkan peran media dalam menyuarakan krisis iklim, Adhityani Putri, Yayasan Cerah Indonesia mengusulkan lima agenda editorial.

Hal itu disampaikannya dalam Editor Forum yang diselenggarakan The Society Of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bersama Yayasan Indonesia Cerah, akhir pekan lalu (20/8/2022).

Media, kata dia, harus membahasakan krisis iklim melalui bedah dokumen NDC Indonesia terbaru (terupdate) bagi pakar dan anak muda untuk mengkritisi. Agenda media lainnya ialah mengkritisi transisi energi berkeadilan.

“Hal yang perlu disoroti lainnya yakni soal pendanaan hijau bagi pemulihan ekonomi dan krisis iklim. Media pun dapat menyoroti kolaborasi anak muda, krisis iklim, dan politik (kebijakan). Apalagi menjelang tahun 2024, akan banyak ruang bagi suara anak muda menyoroti konflik kepentingan antara politikus dan kepentingan bisnis (oligarki) jelang 2024,” ujar dia.

BACA JUGA:

Aktivis: Perlu Suara Lebih Keras Peringatkan Krisis Iklim

Setelah Editorial Forum, SIEJ dan Yayasan Cerah Indonesia akan menggelar rembuk iklim jurnalis dan anak muda di empat kota, yakni Semarang, Denpasar, Surabaya dan Yogyakarta.

SIEJ berharap, kegiatan membunyikan krisis iklim ini makin kencang dalam newsroom media. Semakin banyak peliputan krisis iklim terwujud dari kolaborasi bersama, baik antara jurnalis dan komunitas anak muda saat ini.

“Melalui peliputan (reporting) tentu memberikan ruang, menjadikan krisis iklim sebagai kedaruratan kemanusian bersama,” ujar Plt Ketua SIEJ, Joni Aswira Putra. (kanalbali/RLS)

Apa Komentar Anda?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.