
BULELENG, kanalbali.id – Mantan Gubernur Bali sekaligus Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Pasangan Calon (Paslon) Nomer Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Bali, Wayan Koster menggunakan hak suaranya di kampung halamannya, di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Rabu (14/2).
Koster hadir bersama istri dan seorang anaknya ke TPS 11 di Desa Sembiran, Buleleng,”Saya hadir bersama istri dan anak saya yang kedua, kebetulan ada di Bali dan memang khusus pulang dalam rangka mengikuti coblos hari ini. Anak pertama saya sudah lebih dulu (nyoblos) di Belanda karena kerjanya di sana,” kata Koster saat ditemui di TPS 11, Desa Sembiran.
Terkait target kemenangan Paslon 03 yang sebelumnya mencapi 95 persen di Pulau Dewata, itu menurutnya sebagai spirit untuk memotivasi para kader PDIP Bali. Untuk target riilnya sebenarnya mematok kemenangan 80 persen untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.
Kemenkumham Gandeng Bank Mandiri Sosialisasikan Golden Visa untuk Tingkatkan Investasi di Bali
BACA JUGA: Serba-serbi Opung Luhut Coblos di Bali: Optimis Satu Putaran, Tak Mau Jadi Menteri Lagi
Koster mengaku, usai mencoblos di desa kelahirannya akan menuju Kantor DPD PDIP Bali, di Kota Denpasar, untuk memantau hasil hitungan suara Ganjar-Mahfud di Bali.
“Habis ini, saya ke Denpasar karena DPD PDI Perjuangan itu ada tempat untuk memonitor hasil hitung cepat termasuk juga hitung cepat yang riil quick count rill yang dilaksanakan oleh DPD Partai PDIP menggunakan aplikasi, kira-kira malam hari sudah ketahuan (hasilnya),” jelasnya.
Koster sebagai Ketua TPD Ganjar-Mahfud tentu berharap kemenangan Paslon 03 di Pulau Dewata. Sehingga kedepannya memiliki kontribusi terhadap percepatan pembangunan di Pulau Bali.
“Tentu saja saya sebagai ketua tim kita berharap Bapak Ganjar dan Mahfud MD terpilih, itu akan memiliki komitmen dan dukungan dan kontribusi nyata untuk membangun Bali kedepan. Karena Bali, membutuhkan akselerasi pembangunan percepatan, pembangunan kualitas, pembangunan dalam berbagai bidang, baik budaya, infrastruktur, pariwisata ekonomi, dan juga pembangunan sarana prasarana strategis lainnya,” ujarnya.

Sementara, dalam pengawalan prioritas pembangunan di Pulau Bali yaitu adalah momentum pemulihan dan kebangkitan perekonomian Bali pasca Pandemi Covid-19.
“Terutama sekali saya sudah mengamati momentum pemulihan ekonomi dan kebangkitan ekonomi Bali pasca pandemi covid-19 dan di tahun 2023 rata-rata satu tahun itu 5,7 persen itu sudah lebih (baik) pertumbuhan ekonomi (dibandingkan) tahun 2019 sebelum pandemi dan waktu itu 5,4 persen dan sekarang 5,7 persen,” ujarnya.
Ia menilai pertumbuhan ekonomi Bali pasca pandemi covid-19 sudah lebih bagus dan pertumbuhan pariwisata juga sudah pulih. Namun, ke depan harus dijaga terus momentumnya dan bahkan dirinya menargetkan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 6 persen dan bisa menyeimbangkan perekonomian di seluruh wilayah Bali.
“Mau kita tingkatkan supaya mecapai 6 persen ke atas karena itu dibutuhkan pembangunan yang lebih komprehensif menjangkau semua bidang pembangunan dan terutama sekali pembangunan infrastruktur, pembangunan sarana dan prasarana strategis dan pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujarnya.
“Yang menyeimbangkan antara Bali utara, Bali selatan, timur dan tengah itu tantangan Bali ke depan yang harus dilakukan dan untuk menjalankan agenda ini tidak cukup hanya mengandalkan sumber fiskal dari Bali tapi juga harus mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah pusat,” ujarnya. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment