
DENPASAR, kanalbali.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, mencatat ada sebanyak 2.131 kasus demam berdarah (DBD) di Bali, yang terjadi sejak tanggal 1 Januari hingga 18 Maret 2024.
Sementara, dalam periode tersebut, ada tiga daerah dengan kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan ada 276 kasus, Kabupaten Gianyar 676 kasus dan Kabupaten Badung 321 kasus.
Kemudian, diikuti oleh Kota Denpasar sebanyak 118 kasus, Kabupaten Buleleng 242 kasus, Kabupaten Klungkung 204 kasus, Kabupaten Karangasem 122 kasus, Kabupaten Bangli 112 kasus, dan dari angka tersebut satu orang warga dilaporkan meninggal dunia pada awal Maret 2024 di daerah Kabupaten Gianyar Bali.
Internet Makin Jadi Kebutuhan, Pemerintah Diharap Percepat Pengembangan Jaringan di Jayapura
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom mengatakan, bila dibandingkan tahun sebelumnya atau 2023 pada periode yang sama masih lebih rendah.
Tunda Pengesahan RUU KUHP, Cegah Negara Mengabaikan Prinsip HAM Perempuan dan Kelompok Rentan
“Jumlah kasus tahun 2024 bila dibandingkan dengan kasus pada periode yang sama tahun 2023 sebenarnya masih lebih rendah. tetapi bila dilihat dari kasus tiga bulan sebelumnya Oktober -Desember tahun 2023 kasus Bulan Januari dan Februari tahun 2024 meningkat cukup tajam,” kata Anom saat dikonfirmasi, Rabu (20/3).
Ia menyebutkan, bahwa banyak warga terjangkit DBD karena faktor cuaca dan curah hujan di wilayah Bali saat ini cukup tinggi sehingga populasi nyamuk semakin banyak.
“Pola penyakit DBD memang meningkat biasanya pada Buan Desember dan puncaknya pada bulan April – Mei mengikuti pola musim hujan,” ujarnya. ( kanalbali/RLS )
Be the first to comment