
DENPASAR, kanalbali.id – Dampak cuaca ekstrem seperti curah hujan yang tinggi di Pulau Bali, berdampak pada kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Pulau Dewata menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Dari sejumlah obyek wisata di Bali kunjungan yang mendekati Perayaan Natal dan Tahun Baru yang biasanya mulai meningkat, baik domestik maupun mancanegara kini masih stabil belum ada peningkatan dan bahkan ada yang turun kunjungan wisatawan jika dibandingkan nataru di 2023-2024.
Wayan Sumiarsa, selaku General Manager obyek wisata Desa Penglipuran, di Kabupaten Bangli, Bali, mengatakan jika dibandingkan tahun lalu kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga 11 hingga 12 persen khusus momen nataru.
Namun, jika dihitung secara keseluruhan di tahun 2024 dari Bulan Januari hingga Desember mengalami peningkatan daripada tahun 2023.
“Kalau secara keseluruhan, kunjungan di tahun 2024 memang ada kenaikan. Tetapi khusus untuk nataru ini dengan data yang kami punya per hari ini dengan jam yang sama itu ada sedikit penurunan sekitar 11 sampai 12 persen,” kata Sumiarsa, saat dihubungi Senin (23/12).
Ia menerangkan, kunjungan wisatawan ke obyek wisata Desa Penglipuran di hari Minggu (22/12) kemarin sekitar 4 ribu wisatawan dan hari ini Senin (23/12) diprediksi sekitar 4500 wisatawan karena wisatawan yang masuk per sore ini sudah sekitar 3.500 wisatawan.
Tetapi, jika dibandingkan nataru tahun lalu dengan hari yang sama malah menurun karena di tahun 2023 wisatawan sudah sekitar 5 ribu lebih per hari.
“Kalau per harinya sekarang memang di angka 4 ribu itu kemarin. Dan hari ini diprediksi di angka 4500. Kalau tahun lalu itu ada di 5.326 itu di hari yang sama di tanggal yang sama 23 Desember. Dan di hari yang sama kita prediksi di angka 4.500 wisatawan,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, bahwa penurunan wisatawan ke obyek wisata di momen nataru ada beberapa faktor tapi pihaknya menduga yang paling dominan karena faktor cuaca ekstrem.
“Kami juga masih melakukan evaluasi, apakah karena faktor cuaca atau faktor lain penyebabnya, kenapa ada penurunan di akhir Bulan Desember ini. Kalau menurut hemat kami yang banyak faktornya adalah cuaca yang begitu ekstrem itu yang paling berdampak. Tahun lalu kan cerah sekali dan sekarang masih landai kunjungannya,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya masih optimis kunjungan wisatawan akan meningkat di akhir tahun dan puncak kunjungan wisatawan yang datang ke obyek wisata Desa Penglipuran biasanya terjadi pada Selasa (24/12) esok jika berkaca pada tahun 2023 yang mencapai 7.400 per hari.
“Kalau berpedoman data tahun lalu itu naiknya wisatawan signifikan besok di tanggal 24. Kalau tahun lalu mencapai 7.400 orang berkunjung dan kita lihat besok datanya apakah yang berkunjung akan sama atau tidak,” ujarnya.
“Kalau di tanggal 29 Desember 30 Desember tahun lalu itu hanya di angka 5.500 di 5.100. Puncaknya di nataru memang tanggal 24 Desember, kita kan lihat besok itu akan sama dengan tahun lalu atau tidak,” ujarnya.
Sementara, di tempat yang berbeda
kunjungan wisatawan domestik ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, di Kabupaten Tabanan, Bali, belum mengalami peningkatan signifikan.
Putu Toni Wirawan selaku Asisten Manajer DTW Tanah Lot mengatakan, bahwa untuk kunjungan di DTW Tanah Lot menjelang nataru masih stabil seperti kunjungan per hari biasanya sekitar 3.500 hingga 5000 per hari wisatawan itu sudah domestik dan mancanegara.
“Masih stabil kunjungan kita masih diangka 4000 dan 5000 per hari kunjungan kita. Kita lihat nanti di akhirat Desember ini, ini karena situasi mungkin cuaca dan kunjungan masih stabil,” katanya. ( kanalbali/KAD)
Be the first to comment