BADUNG, kanalbali.id – Akses penutupan simpang radar-jalur masuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, ditutup permanen bagi pengendara. Hal tersebut, dilakukan untuk mencegah adanya macet horor menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Sebelumnya, akses tersebut ditutup sementara untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10, dan pemerintah memberlakukan penutupan simpang radar-jalur masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang mulai dari tanggal 13 Mei 2024 pukul 00.00 WITA hingga pelaksanaan Forum Air Dunia selesai dan kini dilanjutkan secara permanen.
Sementara, akses simpang radar itu sebelumnya jalur yang bisa menuju ke area Jalan Dewi Sartika, Tuban, Kecamatan Kuta, dan langsung ke Jalan Kartika Plaza, Kuta. Kemudian, dengan ditutupnya akses tersebut pengendara sepeda motor atau roda dua harus putar balik sebelum menuju gate pintu masuk maupun keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dan hanya roda empat yang bisa langsung menuju akses pintu masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Sementara, dengan ditutupnya simpang radar-jalur masuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, jalan akses utama Bandara I Gusti Ngurah Rai hanya dapat digunakan untuk kendaraan roda empat sejenis yang akan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kemudian, untuk pengendara roda dua akses alternatif untuk menuju ke Kuta dapat melalui Jalan Raya Tuban- Jalan Kediri, dan untuk parkir kendaraan roda dua di Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat diakses melalui Jalan Dewi Sartika, Tuban, Kuta.
Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, AKBP I Ketut Widiarta mengatakan, telah disepakati dilakukan penutupan terhadap simpang radar yang teridentifikasi sebagai salah satu penyebab terhambatnya arus lalu lintas baik masuk atau keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Dan di samping juga bahwa jalan yang ada itu, jalan milik Angkasa Pura atau otoritas bandara yang sebenarnya dipergunakan khusus untuk akses menuju dan keluar bandara,” kata dia, di Mapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (27/5).
Hal tersebut, untuk mencegah kemacetan horor seperti yang terjadi di akhir tahun 2023 lalu, sehingga banyak penumpang yang terjebak macet saat menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Dikaitkan juga dengan kemacetan yang terjadi di akhir tahun lalu, yang disebut sebagai kemacetan horor bahwasanya setelah diindentifikasi ini salah satu penyebabnya,” ujarnya.
“Betul (ditutup permanen simpang Radar). sesuai dengan kesepakatan dan rapat bersama. Tentunya, harus dilakukan rekayasa lalulintas terlebih lagi dengan penambahan jumlah penerbangan yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai, ini tentunya dilakukan rekayasa lalulintas, bagaimana menghindari tidak terjadinya macet horor lagi. Dan akses keluar dan masuk bandara harus selancar mungkin berjalan,” ujarnya.
Ia juga menilai, dengan melakukan penutupan sementara yang diuji coba saat KTT WWF ke-10 di Bali terbukti kendaraan cukup lancar masuk dan keluar Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Tentunya kita bisa lihat terutama akses menuju masuk hampir jarang kepadatan antrean. Dan, sekarang sudah bisa dikatakan relatif sangat lancar, hanya itu diharapkan. Karena tentunya orang yang akan berangkat adalah mengejar waktu. Makannya kemarin di akhir tahun ada macet horor karena orang sudah mau check in, sementara dia masih jauh terhambat perjalanannya sehingga akhirnya menjadi viral,” ujarnya. ( kanalbali/ KAD )
Be the first to comment