
GIANYAR, kanalbali.id – Sebanyak 18 koreografer muda dari berbagai daerah di Indonesia yang merupakan peserta ajang Temu Seni, bertema tari di Bali menggelar pementasan pamungkas di Pura Samuan Tiga, sebuah situs cagar budaya, berlokasi di Banjar Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Sebelumnya, para koreografer ini genap sepekan menjalani empat agenda utama temu seni yaitu laboratorium seni, diskusi dan sarasehan, kunjungan situs dan kunjungan budaya dalam rangkaian Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022.
Ini merupakan bagian dari pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20 yang akan dilaksanakan di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Bulan September 2022 mendatang.
BACA JUGA: SOS Children’s Villlage: Nyalakan Pelita Harapan bagi Anak Terlantar
Para koreografer ini, dibimbing dua fasilitator dan berkesempatan untuk mempersembahkan karya mereka dalam tiga sesi pertunjukkan dan menghadirkan 13 pementasan karya tari, baik dibawakan secara tunggal maupun kolaborasi dengan sesama peserta.
Bisnis E-Commerce Semakin Gurih
Helly Minarti selaku Fasilitator Temu Seni Tari, mengatakan melampaui ajang temu seni ini harapannya terjadi kolaborasi, ada pertemanan baru dan tumbuhnya sense ‘aku tidak sendiri’ dan berkesempatan untuk berjejaring.
“Ada permasalahan yang dialami dan rasakan oleh setiap koreografer dari tempat asalnya masing-masing. Di temu seni ini, mereka saling berbagi strategi untuk mencari solusi, berteman, berkomunikasi dan membangun rasa bahwa mereka sama sekali tidak sendirian,” kata dia, Minggu (24/7).
Sementara itu, Fasilitator Joned Suryatmoko mengatakan bahwa apa yang dapat dihasilkan dari ajang ini pasti banyak sekali, terbentang begitu banyak kemungkinan, semakin tidak hanya terbaca, namun juga teralami dan terujicobakan.
“Ini, yang menurut saya begitu berguna ketika kelak para koreografer muda ini kembali ke kota asal masing-masing. Dimana, mereka bisa menggerakkan praktik-praktik seni tari mereka sendiri dengan membawa cakrawala baru metode penggarapan dan materi karya yang lebih banyak,” ujarnya.
“Pementasan hari ini, memperlihatkan adanya pilihan praktik artistik yang beragam. Karena, pentas solo maupun kolaborasi bisa dilihat sebagai praktik yang berbeda dalam arti penampilan di atas panggung. Namun, secara makna produksi yang luas, pada dasarnya dalam seni tari, ini sesungguhnya adalah sebuah ikhtiar dan kerja kolektif,” imbuhnya. Sebanyak, 13 pementasan yang digelar di Mandala Wisata Pura Samuan Tiga dan dibagi menjadi 3 sesi. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment