DENPASAR – Dinas Perhubungan Provinsi Bali resmi memulai uji coba bus listrik pada Jumat (6/11) hari ini. Diuji cobakan ditengah pandemi COVID-19, protokol kesehatan tetap akan dijalankan baik pada penumpang hingga petugas yang mengoperasikan.
“Aturannya tetap petugas seperti sopir dan petugas pintu masuk bus wajib menggunakan masker, terus penumpang juga wajib menggunakan masker, kalau tidak menggunakan masker ya tidak boleh masuk,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I.G.W Samsi Gunarta, Jumat (6/11).
Samsi menjelaskan, selain kewajiban menggunakan masker, protokol kesehatan lainnya seperti jaga jarak juga akan dilakukan di dalam bus listrik bernama E-INOBUS itu. Agar itu bisa dilakukan, akan dilakukan pembatasan kapasitas dari total 16 tempat duduk yang tersedia dalam bus.
“Jadi nanti bisa tampung separuh dari 16 kapasitas yang ada, sebab ini kan masih masa pandemi. Kalau sudah tidak pandemi, malah bisa ada yang sampai berdiri,” jelasnya.
Selain penggunaan masker dan penerapan jaga jarak, penyedia hand sanitezer juga akan dilakukan oleh petugas. Samsi menjelaskan, saat penumpang baru tiba dalam bus, meraka harus menggunakan hand sanitezer yang telah disediakan. “Bahkan saat akan pergi dari bus, diperkenankan kembali memakai hand sanitezer,” tuturnya.
Dengan begitu, kata Samsi, uji coba bus listrik yang akan dilakukan di Bali hingga Desember mendatang itu, bisa berjalan secara maksimal dan penuh rasa aman untuk terhindar dari COVID-19. Bahkan, ia memastikan penerapan protokol kesehatan juga berlaku di kendaraan atau transportasi publik yang lainnya.
“Dan jangan lupa juga, setelah selesai beroperasi itu pasti dilakukan penyemprotan disinfektan. Intinya protokol kesehatan semuanya kita jalankan dengan baik,” terang Samsi.
Be the first to comment