
BADUNG, kanalbali.id – Untuk menyelesaikan konflik air antar subak, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Warmadewa (TPM Unwar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Balai Subak Balangan wilayah Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (11/5/2023) juga melibatkan kalangan mahasiswa. Undangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, PUPRKIM Provinsi Bali, PUPRKIM Kabupaten Badung dan PUPRKIM Kabupaten Tabanan.
Suhu Panas Landa Bali, Simak Penjelasan BMKG
“ Kita bekerjasama dengan Pekaseh dan warga subak untuk bersama-sama menemukan solusi dari konflik air yang sudah lama,(22 Tahun) dengan melakukan mediasi dengan cara diskusi terbatas,” kata Ketua Tim Dr.Ir. I Gusti Agung Putu Eryani, M.T. yang didampingi oleh anggota Tim Dr.Ir Ni Made Ayu Gemuh Rasa Asti, MP serta Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, SH., MH., M.Hum.
Dalam kesempatan itu Tim dari Unwar melaksanakan mediasi dari aspek hukum, yang diberikan oleh Prof.Dr. I Wayan Wesna Astara,M.Hum. Yakni, untuk memberikan informasi terkait aturan hukum dan mendengar seluruh yang hadir dan undangan berbicara terkait masalah yang terjadi agar dapat menentukan solusinya.
Selain iu, dibagikan kuisioner mengenai alternatif dan opsi yang dipilih dalam menyelesaikan konflik air di ke dua subak tersebut terutama di musim kemarau.

Acara diisi pula dengan edukasi kepada warga subak terkait peningkatkan tata guna air pada jaringan infrastruktur irigasi oleh Dr. Ir. I G.A.P. Eryani,M.T. . Kemudian, terkait pengelolaan limbah ternak dalam bentuk pemberian buku dari Dr. Ir. Ayu Gemuh Rasa Astiti, M.P dengan harapan agar warga bisa mengolah limbah ternaknya.
Hasil dari FGD ini sudah ditetapkan langkah-langkah penyelesaian konflik air dengan merencanakan bangunan Embung agar dapat memanen air saat musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau.
Pihak Tim Unwar juga melakukan penyerahan alat-alat kebersihan bak sampah dan sapu untuk Pura Subak Balangan dan Pura Subak Uma Tegal serta cangkul untuk perwakilan kedua subak yang diterima oleh Bapak Pekaseh.

Sementara dari pihak Subak Balangan dan Uma tegal, memberikan gambaran umum masalah air yang tidak tersedia pada jaringan irigasi yang hulunya ada di Subak Pame Palian Kabupaten Tabanan, terutama pada musim kemarau, yaitu bulan Juli, Agustus dan September, yang mengakibatkan kondisi lahan subak kering dan warga subak terpaksa mengangkut air dari rumah masing-masing.
Tim Unwar juga melaksanakan foto udara melalui drone untuk hasilnya akan diserahkan ke bapak Pekaseh, dan PUPRKIM Badung . “Selanjutnya, juga akan ada kerjasama dalam melaksanakan penelitian mengenai kebutuhan air ,perencanaan embung dan pemilihan lokasi rencana embung, berdasarkan hasil peta dari foto udara,” kata Bu Agung Eryani. (kanalbali/RLS/RFH)