DENPASAR – Selama dua bulan gelaran Denpasar Festival ke-13 berlangsung, transaksi penjualan sudah mencapai angka 2 miliar lebih.
Diungkapkan oleh Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani, transaksi ekonomi non tunai itu, sejak Oktober hingga sekarang telah tercatat sebanyak 13.198 transaksi. “Tentu ini kabar yang melegakan bagi para pelaku usaha, khususnya UMKM, Denfest 2020 memang sengaja memberikan stimulus dan wahana bagi UMKM, pelaku seni dan ekonomi kreatif di Kota Denpasar,” katanya Jumat (04/12/20).
Kata dia, Pemkot Denpasar berkomitmen untuk menciptakan pasar sekaligus mendukung eksistensi UMKM di masa pandemi, sehingga selain mendapatkan stimulus juga mampu menciptakan kemandirian UMKM itu sendiri.
Pelaksanaan Denfest yang kali ini digelar secara online di laman https://kreativi.id/ akan berkir pada 31 Desember 2020. Platform itu menjadi tempat promosi untuk mendukung eksistensi dan penguatan UMKM di masa pandemi COVID-19.
Selain itu, dalam pelaksanaan Denfest ke-13 ini, Pemkot Denpasar menganggarkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk biaya pementasan seniman dan pelaku ekonomi kreatif di Kota Denpasar.
Gelaran ini dibagi dalam beberapa program utama yakni Virtual Fashion Show, Band Cafe, Art & Creative Talk Show, Denpasar Young Creative, Denpasar Maprawerti dan UMKM Denfest 2020 dengan melibatkan sedikitnya 2.915 seniman dan pegiat ekraf di Kota Denpasar.
“Jadi kita bisa lihat bersama bahwa seniman sangat terdampak akibat keterbatasan situasi saat ini dan sebagai kota kreatif berwawasan budaya kami memberikan dukungan penuh terhadap seniman dan pelaku ekraf di Kota Denpasar,” ungkap Dezire.
“Semoga dengan suksesnya pelaksanaan Denfest yang menjadi festival hybrid terbesar dan terlama di masa pandemi ini dapat membangkitkan geliat pasar sekaligus memberikan stimulus ekonomi bagi UMKM, pelaku seni dan ekraf di Kota Denpasar, dan semoga pandemi lekas usai,” harapnya. (Kanalbali/WIB)
Be the first to comment