BADUNG, kanalbali.id – Tiga organisasi perlindungan hewan di Indonesia Animals Don’t Speak Human (ADSH), Act for Farmed Animals (AFFA), dan Animal Friends Jogja (AFJ) Desakan dengan melakukan aksi penyerahan paket simbolis berupa kandang ayam petelur kepada manajemen Radisson Blu Uluwatu, Bali.
Aksi ini menjadi pengingat bagi Radisson Hotel Group bahwa komitmen global mereka untuk beralih ke telur bebas sangkar (cage-free eggs) pada 2025 tidak boleh berhenti sebagai janji tanpa progres yang benar-benar terlihat.
Melalui langkah simbolis namun strategis ini, koalisi mendesak Radisson untuk segera mengumumkan rencana transisi yang jelas, terukur, serta dapat diakses oleh konsumen dan pemangku kepentingan.
Penyerahan paket di Radisson Blu Resort Uluwatu diterima oleh Ibu Ayu, selaku Jr. Supervisor GSA.
Dari data yang dimiliki 3 organisasi tersebut, Radisson sebelumnya menyatakan bahwa seluruh jaringan hotel mereka akan meninggalkan praktik penggunaan telur dari sistem kandang baterai (battery cages) pada 2025.
“Kami berharap jaringan hotel ini menunjukkan rencana konkret demi kesejahteraan hewan dan integritas mereka sendiri yang progresnya terus tersendat” ujar Elly Mangunsong, Direktur Program Advokasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan AFJ dalam rilis yang diberikan kepada media.
Dalam sistem kandang baterai, ayam petelur dikurung seumur hidup dengan ruang gerak tidak lebih dari selembar kertas A4. Pengurungan ekstrem ini membuat mereka tidak bisa melakukan perilaku alaminya seperti mengepakkan sayap, bertengger, mandi debu, mencari makanan, dan bersarang. Beralih ke sistem bebas sangkar bukan hanya langkah etis, tetapi juga menjadi standar yang semakin diharapkan dalam rantai pasok global perhotelan dan makanan.
“Dengan skala bisnisnya, Radisson punya tanggung jawab untuk segera menunjukkan rencana transisi yang jelas dan terukur. Setiap penundaan berarti ribuan ayam terus menderita” tambah Fiolita Berandhini Saichu, Direktur sekaligus Pendiri ADSH.
Bila komitmen itu dapat diimplementasikan,maka akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan ratusan ribu ayam dalam rantai pasokan mereka. Karena itu, publik dan konsumen berhak mengetahui sejauh mana progres yang sebenarnya telah dicapai perusahaan. ( kanalbali/RLS )


