Kominfo Akan Hentikan Siaran TV Analog Paling Lambat 2 November 2022

Ilustrasi Menonton Siaran TV Digital Bersama Keluarga/ Foto: Kementerian Kominfo

BADUNG, kanalbali.id –  Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rosarita Niken Widiastuti menyatakan, Indonesia akan mengakhiri siaran televisi analog paling lambat pada 2 November 2022. Hal itu, karena sebagai amanat Undang-undang

BACA JUGA: Penjabat Bupati: Buleleng Harus Jadi Barometer Bagi Daerah Lain di Bali

“Jadi, Indonesia akan mengakhiri siaran TV analog itu paling lambat tanggal 2 November 2022 ini. Dan ASO (Analog Switch Off atau penghentian siaran analog), ini dilaksanakan oleh pemerintah karena adanya Pasal-pasal dalam Undang-undang Cipta Kerja yaitu Undang-undang Nomer 11, Tahun 2020,” kata kata Rosarita, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (30/8) malam.

Ia menyebutkan, di dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa paling lambat dua tahun Indonesia harus menghentikan siaran TV analog.

“Jadi, kenapa Indonesia harus ASO, itu yang pertama untuk kepentingan masyarakat untuk mendapatkan siaran yang lebih bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya,” katanya.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rosarita Niken Widiastuti – IST

Kemudian, lebih dari itu jika ASO diterapkan bisa melakukan efesiensi frekuensi. Menurutnya, selama ini TV analog itu satu stasiun TV membutuhkan satu frekuensi dan ketika pindah ke siaran TV digital, bisa satu frekuensi digunakan enam sampai dengan 12 stasiun televisi atau chanel TV.

“Sehingga efisiensi frekuensi, sisa frekuensi yang ada ini untuk perluasan akses internet. Jadi, dengan adanya migrasi TV digital ini daerah-daerah yang selama ini blank spot signal terhadap sinyal atau akses internet nantinya bisa dibangun infrastruktur dan masyarakat seluruh Indonesia bisa mendapatkan akses internet yang bagus,” ungkapnya.

“Disamping itu juga, untuk perkembangan 5G dengan adanya 5G internet bisa berkecepatan tinggi. Sehingga, layanan telekomunikasi untuk Indonesia semakin meningkat dan diharapkan juga bisa meningkatkan digital ekonomi,” ujarnya. (kanalbali/kad)