Layani Rapid dan Tes Swab, Begini Ketatnya Prokes di RS PTN UNUD

Penanganan kasus positif COVID-19 mestinya dilanjutkan dengan pelacakan _ IST

DENPASAR – Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) Universitas Udayana (Unud) menerapkan protokol kesehatan dengan standar tinggi dalam pelayanan rapid dan swab test COVID-19 bagi pasien umum. Protokol kesehatan itu berlaku bagi petugas kesehatan dan pasien yang akan menjalani test.

“Standar penerapan protokol kesehatan itu kita bagi beberapa level untuk petugas medis yang melayani rapid dan swab test, tentu kan beda diantara keduanya itu, resikonya paling tinggi yang swab,” kata Direktur RS PTN Unud Dewa Putu Gede Putra Purwa Samatra saat dikonfirmasi, Sabtu (17/10).

Purwa menjelaskan, standar yang digunakan tenaga medis yang hendak melakukan test swab mandiri bagi pasien umum menggunakan standar level III atau yang paling tinggi. Tujuannya, lanjut Purwa, untuk mencegah penularan COVID-19 kepada petugas jika pasien yang diambil swab ternyata terkonfirmasi positif.

“Levelnya sudah sama dengan dokter yang bertugas di ruang prosedur dan tindakan operasi pada pasien dengan kecurigaan atau sudah terkonfirmasi COVID-19. Jadi mereka diharuskan untuk menggunakan masker N95 atau ekuivalen, hazmat khusus, sepatu bot, pelindung mata atau face shield, sarung tangan bedah karet steril sekali pakai, penutup kepala, dan apron,” jelasnya.

Sementara untuk petugas yang menangani pasien rapid test, Purwa mengaku penerapan protokol kesehatan hanya menerapkan level II. Level dua ini sama seperti yang digunakan oleh dokter, perawat, petugas laboratorium, radiografer, farmasi, dan petugas kebersihan ruang pasien COVID- 9.

“Jadi Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan itu seperti masker bedah 3 lapis, hazmat, sarung tangan karet sekali pakai, dan pelindung mata,” jelasnya.

Cara itu, lanjut Purwa terbukti berhasil melindungi para petugas medis yang melayani rapid dan swab test COVID-19 bagi pasien umum di RS PTN Unud terhindar dari penularan COVID-19. Sejak membuka layanan test pada Mei lalu, hingga kini, belum ada petugas yang terkonfirmasi positif COVID-19 akibat memberikan pelayanan rapid dan swab test COVID-19.

“Semoga kedepan terus dalam kondisi baik, bayangkan jika petugas medis kami terkonfirmasi, kan repot. Dan kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan test disini (RS PTN Unud) untuk memtahu protokol kesehatan, seperti cuci tangan, jaga jarak, dan pengecekan suhu tubuh sebelum mengambil no antrian,” ujarnya.

Purwa juga berharap, penerapan protokol kesehatan untuk masyarakat tak hanya dilakukan saat akan menjalani test. Namun juga dilakukan dimanapun baik diluar dan di dalam rumah. “Agar angka positif COVID-19 ini bisa ditekan dan pandemi ini juga bisa segera berlalu,” tuturnya. (Kanalbali/ACH)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.