
MANGUPURA – Pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama di akhir bulan Oktober 2020, sebanyak 92 ribu penumpang pesawat udara rute domestik tercatat telah terlayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali.
Selama 9 hari pencatatan yang dimulai pada 23 hingga 31 Oktober, sebanyak 53.259 penumpang rute domestik memasuki Pulau Bali dengan menumpang 517 pesawat udara. Sedangkan untuk rute sebaliknya, tercatat sebanyak 495 pergerakan pesawat udara mengangkut 39.713 penumpang yang berangkat dari Bali menuju bandar udara tujuan. Jika ditotal, sebanyak 92.972 penumpang hilir mudik dengan diangkut oleh 1.012 pesawat udara.
“Jumlah penumpang rute domestik yang terlayani selama periode libur panjang kemarin dapat dikatakan sangat tinggi. Jika dirata-rata, selama 9 hari tersebut, kami melayani rata-rata 10.330 penumpang rute domestik per harinya,” General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Herry A.Y. Sikado, pada Jum’at (06/11) pagi.
“Untuk angka rata-rata harian di hari biasa, biasanya hanya sekitar 6 ribu penumpang per hari. Tumbuh 64-74%. Hal ini menjadi faktor besar dalam mengatrol jumlah penumpang yang kami layani di keseluruhan bulan Oktober lalu,” terangmya.
“Selama bulan Oktober, sebanyak 231.586 penumpang serta 3.058 pergerakan pesawat udara tercatat telah kami layani. Catatan di bulan Oktober juga tumbuh jika dibanding dengan catatan bulan September sebelumnya. Ada pertumbuhan sebesar 30% untuk pergerakan penumpang, serta 18,5% untuk pesawat udara. Semakin positif, semakin bertumbuh dari bulan ke bulan,” tambahnya.
Dengan tambahan catatan statistik di bulan Oktober ini, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali tercatat telah melayani 5.454.685 penumpang yang terangkut melalui 46.761 pergerakan pesawat udara selama periode 10 bulan di tahun 2020.
Pada periode yang sama di tahun 2019 lalu, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola pintu gerbang udara Pulau Bali ini mencatat sebanyak 19.996.928 penumpang dan 128.128 pergerakan pesawat udara telah terlayani. Dengan demikian, jika dilakukan perbandingan antara kedua periode, terdapat selisih sebanyak 14.542.243 penumpang dan 81.367 pergerakan pesawat udara, atau masing-masing terjadi penurunan sebesar 73% dan 64%.
Sementara untuk puncak keberangkatan penumpang terjadi pada Sabtu, 31 Oktober, di mana sebanyak 6.539 penumpang berangkat meninggalkan Bali.
“Secara khusus, lonjakan jumlah penumpang di masa libur panjang ini berdampak positif bagi banyak sektor. Selain sektor aviasi, saya kira sektor pariwisata juga turut menerima multiplier effect dari tingginya jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali untuk menghabiskan libur panjangnya. Tentunya kita semua berharap bahwa berbagai sektor kehidupan yang terdampak pandemi, salah satunya adalah sektor pariwisata, dapat segera pulih. Momen ini merupakan awal yang baik,” pungkasnya. [RLS]
Be the first to comment