Menikmati Ubud dari Sisi Berbeda? Ini 5 Air Terjun yang Wajib Masuk List Liburan ke Bali

rekomendasi air terjun di ubud
Air Terjun Tegenungan menjadi tempat wisata di Ubud Bali/ kanalbali

UBUD, kanalbali.id – Ubud, jantung budaya Bali, bukan hanya tentang sawah hijau atau galeri seni yang memikat. Di Kabupaten Gianyar, pesona alam berupa air terjun yang menawan menanti untuk dijelajahi.

Bagi traveler yang mencari petualangan, penulis yang merindu inspirasi, atau wartawan yang ingin menangkap kisah autentik, air terjun di Ubud adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.

Berikut adalah panduan berdasarkan pengalaman langsung, berisi rekomendasi air terjun di Ubud yang siap memanjakan mata dan hati, sekaligus kaya akan informasi untuk wisata alam Bali.

1. Air Terjun Tegenungan: Pesona Alam yang Mudah Diraih

Terletak di Desa Kemenuh, Sukawati, Air Terjun Tegenungan adalah salah satu air terjun paling terkenal di Ubud. Hanya 30 menit dari pusat kota, air terjun setinggi 15 meter ini menyuguhkan aliran air deras dari Sungai Petanu, dikelilingi vegetasi tropis yang rimbun. Untuk mencapainya, pengunjung perlu menuruni ratusan anak tangga, namun pemandangan hutan sepanjang jalur membuat langkah terasa ringan. Kolam di bawah air terjun menggoda untuk berenang saat cuaca cerah, meski perlu waspada di musim hujan karena arus bisa kuat. Tiket masuknya ramah kantong, sekitar Rp30.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak, menjadikannya pilihan ideal untuk wisata alam di Bali.

Tips untuk Pengelana dan Penulis: Datang pagi-pagi untuk suasana yang lebih sepi dan cahaya sempurna untuk fotografi. Penulis bisa duduk di bebatuan, mendengarkan gemuruh air, dan membiarkan ide mengalir. Jangan lewatkan warung lokal di sekitar untuk menikmati kuliner Bali sambil mencatat pengalaman perjalanan.

2. Air Terjun Kanto Lampo: Keindahan yang Memikat Kamera

Berada di Desa Beng, Gianyar, Air Terjun Kanto Lampo menawarkan pemandangan unik dengan air yang mengalir melebar di atas bebatuan berundak, menciptakan efek seperti tirai alami. Hanya 34 menit dari Ubud, air terjun ini mudah diakses dengan motor atau mobil. Dari area parkir, jalur pendek menuju lokasi cukup ramah untuk semua kalangan. Dengan tiket masuk Rp25.000, pengunjung bisa menikmati kolam jernih yang cocok untuk bermain air. Air terjun ini juga sering menjadi lokasi ritual melukat atau sesi foto prewedding.

Tips untuk Pengelana dan Penulis: Kunjungi saat siang hingga sore untuk menangkap keindahan air terjun dengan cahaya alami. Wartawan bisa berbincang dengan warga lokal untuk menggali cerita tentang tradisi melukat, sementara penulis akan menemukan ketenangan di antara bebatuan untuk merangkai kata-kata.

3. Air Terjun Manuaba: Oase Tersembunyi di Tegallalang

Di Desa Kenderan, Tegallalang, Air Terjun Manuaba adalah destinasi sempurna untuk mereka yang mencari ketenangan. Hanya 17 menit dari Ubud, air terjun ini menawarkan kolam berwarna biru kehijauan yang dikelilingi sawah dan hutan tropis. Jalur trekkingnya mudah dilalui, bahkan untuk pemula, dengan pemandangan pedesaan yang menyejukkan mata. Tiket masuk hanya Rp5.000, dan lokasi ini buka 24 jam, memberikan kebebasan untuk menikmati suasana kapan saja.

Tips untuk Pengelana dan Penulis: Bawa buku catatan untuk menulis di tepi kolam, ditemani udara segar. Jelajahi sawah sekitar untuk merasakan Bali yang autentik. Gunakan sepatu yang nyaman karena jalur bisa licin saat hujan.

4. Air Terjun Sumampan: Perpaduan Alam dan Seni

Di Desa Kemenuh, Sukawati, Air Terjun Sumampan menawarkan pengalaman yang kaya akan estetika. Air terjun setinggi 15 meter ini dikelilingi dinding batu dengan pahatan yang menyerupai karya seni, menambah daya tariknya. Berjarak 20 menit dari Ubud, perjalanan menuju lokasi melewati sawah dan perkampungan yang menawan. Tiket masuk Rp20.000 memberikan akses ke air terjun dan aktivitas budaya seperti belajar mengukir atau bermain gamelan. Hati-hati saat musim hujan karena aliran air bisa cukup deras.

Tips untuk Pengelana dan Penulis: Manfaatkan waktu untuk mengobrol dengan pengelola tentang makna pahatan batu, cocok untuk wartawan yang ingin menulis artikel mendalam. Suasana di sini juga ideal untuk penulis yang mencari inspirasi dari perpaduan alam dan budaya Bali.

5. Air Terjun Ulu Petanu: Surga Tersembunyi untuk Jiwa Petualang

Bagi yang menyukai petualangan, Air Terjun Ulu Petanu di Desa Bayad, Tegallalang, adalah pilihan tepat. Berjarak 30 menit dari Ubud, air terjun ini tersembunyi di tengah hutan bambu dengan kolam jernih yang mengundang untuk berenang. Jalur trekkingnya sedikit menantang, tetapi pemandangan sawah dan hutan sepanjang jalan membuatnya sepadan. Dengan tiket masuk Rp20.000, tempat ini menawarkan ketenangan jauh dari keramaian.

Tips untuk Pengelana dan Penulis: Kunjungi di pagi hari untuk pengalaman yang lebih intim. Penulis bisa menemukan ide-ide baru di tengah keheningan hutan, sementara traveler dapat menikmati trekking ringan untuk petualangan yang menyegarkan.

Mengapa Air Terjun di Ubud Wajib Dikunjungi?

Air terjun di Ubud, Gianyar, menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam. Mereka adalah jendela menuju budaya dan ketenangan Bali. Dari Tegenungan yang ramai hingga Ulu Petanu yang sepi, setiap air terjun menghadirkan pengalaman berbeda. Traveler akan menemukan sisi Bali yang jauh dari hiruk-pikuk pantai, sementara penulis dan wartawan bisa menggali inspirasi dari alam dan kisah lokal.

Tips Umum untuk Wisata Air Terjun di Ubud:

  • Kunjungi saat musim kemarau (April–September) untuk air yang jernih dan jalur yang aman.
  • Pakai alas kaki anti-slip dan bawa pakaian ganti jika ingin berenang.
  • Hormati tradisi lokal, terutama di air terjun yang digunakan untuk ritual melukat.
  • Siapkan kamera atau buku catatan untuk mengabadikan momen dan inspirasi.

Sudah siap menjelajahi air terjun di Ubud? Ambil ransel, kamera, dan semangat petualangmu untuk merasakan keajaiban alam Gianyar yang tak terlupakan! ***

Apa Komentar Anda?