
BADUNG, kanalbali.id – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly ikut berkomntear terkait perdebatan soal perkataan Rocky Gerung yang disebutmenghina Presiden Joko Widodo.
“Kita punya sistem nilai, values, ideologi negara Pancasila, kita tidak bisa mengambil secara absolut apa yang ada di negara lain. Sistem nilai, masuk ke mari dengan alasan kebebasan berbicara. (Kebebasan) berbicara Undang-undang dasar 1945, Pasal 28 J, mengatakan bahwa kebebasan, hak asasi manusia dapat dibatasi dengan undang-undang. Soal (penyerangan) harkat martabat presiden lama menjadi perdebatan kita,” katanya saat memberikan sambutan acara Sosialisasi UUD Nomor 1, Tahun 2023 tentang HDKD ke 78 2023, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (9/8).
BACA JUGA: 27 Ribu Orang Meninggal Dunia Gara-gara Lakalantas, Indonesia Dapat Teguran WHO
“Demokrasi dan kebebasan berbicara harus dalam frame sistem kultur budaya kita. Kalau kita mau absolut ambil demokrasi di Eropa, apakah cocok?,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, Negara Jepang adalah sebuah negara demokrasi tetapi masyarakatnya masih mempertanyakan kebudayaan dan kesantunannya dalam berpendapat.
“Jepang adalah sebuah negara demokrasi tetapi kesantunan masyarakatnya budayanya tetap mereka pertahankan. Jumpa, tunduk, sopan, mereka negara maju, kultur dan budaya tetap dipertahankan. Saya mengatakan, kebebasan sebebasnya bukan kebebasan tapi anarki. Kalau kita semua mau mengajarkan kebebasan sesuka-sukanya, kita mengajarkan ketidak peradaban kepada anak-anak kita kedepan,” jelasnya.
“Sama dengan persoalan harkat martabat presiden bukan untuk presiden yang sekarang saja, untuk presiden-presiden yang akan datang. Apakah kita membiarkan seorang presiden dicacimaki dengan bebasnya, dengan alasan kebebasan berpendapat. Saya kira sebagai Negara Pancasila yang berkeadaban itu tidak pantas, dan kita mendidik generasi menjadi anak yang tidak beradab,” ujarnya.
“Untuk itu, saya mau mengingatkan bahwa perdebatan panjang di dalam penyerangan harkat martabat presiden itu perdebatan panjang yang banyak perdebatannya. Sehingga sampai kita kepada kesimpulan ini, kita harus jaga untuk kehormatan. Maka untuk itu, saya kira biarlah kalau ada yang mengadukan, diadukan,” ujarnya. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment