
DENPASAR, kanalbali.id — Sejumlah isu lingkungan dibahas dalam forum tingkat menteri pada Joint Environment And Climate Minister Meeting (JECMM) di BNDCC, Nusa Dua, Bali pada Rabu (31/8).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, saat memberikan keterangan pers mengatakan EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia kali ini mengusung tiga isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan.
BACA JUGA: Ganjar Sebut Perlu Desentralisasi Asimetris Kembangkan Energi Terbarukan
Pertama, mendukung pemulihan yang berkelanjutan . Kedua, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim .
Kemudian ketiga, Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim.
“Pertemuan EDM-CSWG yang ke tiga ini melanjutkan rangkaian beberapa pertemuan EDM-CSWG sebelumnya yang secara intensif membahas ketiga isu prioritas dimaksud di atas untuk menghasilkan sebuah dokumen keluaran bersama negara anggota G20,” kata Siti Nurbaya.
Dia menambahkan, dalam prosesnya pembahasan komitmen tersebut cukup menghadapi tantangan. Pasalnya terdapat berbagai pandangan yang berimplikasi kepada kepentingan masing-masing negara anggota.
Selama dua kali pertemuan EDM-CSWG di Yogyakarta dan Jakarta lalu, semua delegasi telah mendiskusikan berbagai isu prioritas untuk mencapai visi dan tujuan yang sama.
“Di antara pertemuan kedua dan ketiga ini, telah dilaksanakan intersession meeting sebanyak 9 (sembilan) kali.
Hingga pada akhirnya, setelah bernegosiasi selama dua hari dua malam, bahkan sampai dini hari, dihasilkan suatu kesepakatan bersama yang kemudian kita adopsi pada tingkat Menteri (JECMM),” ucapnya.
BACA JUGA:
Inti Kesepakatan Lingkungan
Beberapa inti kesepakatan isu lingkungan (EDM) yang kemudian dibawa ke tingkat menteri antara lain mengurangi dampak degradasi lahan dan kekeringan; meningkatkan perlindungan, konservasi, dan restorasi ekosistem lahan dan hutan yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati serta kerusakan lahan.
Kemudian meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, peningkatan kapasitas, berbagi pengalaman/pembelajaran, dan pembuatan kebijakan/perjanjian multilateral yang berdasar pada alam dan berbasis ekosistem. Selai itu upaya mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengelolaan limbah, pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, pengendalian sampah laut, serta konservasi laut dibahas dalam forum ini.
“Air menjadi isu penting dalam kesepakatan yang dicapai yaitu menggunakan pengelolaan air yang berkelanjutan secara terintegrasi,” ucap Siti Nurbaya. (KanalBali/ROB)
Be the first to comment