
Sampai saat ini belum ada vaksin serta obat yang dipastikan dapat menyembuhkan pasien tersenag virus corona. Namun, daya imunitas menjadi kunci untuk mempercepat kesembuhan. Berbekal hal tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung pun berinovasi dalam melakukan perawatan
Selain obat-obatan medis, RSUD ini pun memberikan madu Kele atau madu klenceng satu sendok setiap hari kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi. “Untuk membantu daya imunitas agar cepat naik dan melawan berkembangnya virus,” kata Direktur RSUD Klungkung, Dokter I Nyoman Kesuma, dihubungi, Minggu (21/6/2020).
Kenapa madu kele, tidak madu lebah biasa? . Menurut dokter Kesuma selain memang memiliki khasiat yang lebih baik untuk meningkatkan imunitas ini juga merupakan saran dari seorang sulinggih (pendeta hindu-red) dari Griya Samiaga, Penatih Denpasar. Dengan bantuan madu, pasien sembuh dan menjadi negatif COVID-19 satu hingga dua minggu. “Paling lama ada tiga minggu karena sakit kronis dan komplikasi,” ujarnya.
Inovasi lain yang telah dilakukan sebelumnya adalah pemberian percikan air suci kepada pasien. Menurut Kesuma, sejak merawat pasein corona, Jero Mangku (rohaniawan-red) di Pura Usadha Sidhi RSUD Klungkung juga mendapatkan pawisik (petunjuk gaib) dari pura atau palinggih Dalem Ped. Yakni, pihak rumah sakit harus nunas tirta (memohon air suci-red) di Pura Lempuyang luhur.
Pihak rumah sakit mempercayai itu kemudian berangkatlah ke Pura untuk nunas tirta yang kemudian di tempatkan di Pura Usadha Sidhi RSUD Klungkung dan dipercikkan kepada pasein yang sedang dalam perawatan. “Keluarga pasien juga dimohonkan agar menghaturkan pejati (sesaji-red) selama dalam perawatan di rumah sakit ini, dan ini sudah dilakukan,” terangnya.
Selain dari Tirta Pura Lempuyang Luhur, Tirta juga diberikan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali yang juga dimohonkan dari empat pura besar di Bali, seperti Pura Lempuyang Luhur, Besakih, Batu Kau dan satu lagi di Buleleng. Adanya keyakinan spiritual yang kuat, menurutnya, membuat pasien bersikap lebih optimis akan kesembuhannya. “Kebetulan pasien disini, asalnya dari Klungkung, dirawat di Klungkung, jadi bisa dekat dengan keluarga,” terangnya.
Meski melakukan berbagai inovasi, menurutnya, pendekatan medis tetap dijamin kualitasnya. Tim rumah sakit memiliki 4 dokter dipimpin satu dokter ahli paru paru, dua dokter spesialis penyakit dalan dan satu dokter umum. RSUD Klungkung saat ini masih merawat cukup banyak pasein covid-19, yakni sebanyak 49 orang. Mereka dirawat di ruang isolasi RSUD Klungkung dan saat ini masih menambah ruang baru lagi, untuk antisipasi melonjak karena transmisi lokal yang terus bertambah setiap hari di Klungkung.( kanalbali/KR7 )
‘Khotbah di Bukit’, Sebuah Kenangan Iman