Saat Pandemi Corona, Piodalan di Pura Penataran Ped Diperpendek

Setiap Buda Cemeng Klawu yang datang enam bulan sekali (210 hari), upacara piodalan digelar pura Penataran Ped Nusa Penida, Klungkung. Di tengah Pandemi Covid 19 kegiatan upacara yang akan dilaksanakan pada Rabu (17/6) mendatang upacara hanya berlangsung sehari dan itupun hanya panitia pura saja. 

“Pujawali kali ini dipastikan hanya satu hari, dari sebelumnya saat normal berlangsung selama lima hari. Keputusan ini diambil karena adanya pandemi COVID-19, untuk mencegah terjadinya kerumunan,” kata Petajuh Prajuru Pura Penataran Ped, I Nyoman Sudiarta, saat dihubungi, Rabu (10/6).

Sebelum pelaksanaan pujawali, diawali dengan matur piuning dan ngaturang guru piduka pada 1 Juni lalu di Pura Ratu Mas, salah satu Palebahan Pura Panataran Ped, dari empat palebahan pura setempat. Yakni Pura Ratu Mas, Pura Ratu Gede, Pura Segara dan Pura Taman. Setelah itu, baru digelar melasti di Segara Ped di dekat pura setempat, pada 17 Juni pagi. Baru dilanjutkan denga puncak pujawali sekitar pukul 14.00 wita. 

Puncak pujawali kapuput oleh satu sulinggih dari Gria Paneraga, Purna Ashram, Kutampi, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara. “Pujawali masineb keesokkan harinya pada 18 Juni siang,” katanya.  Sementara untuk krama lain, khususnya krama pengempon, diminta ngrastiti dari mrajan masing-masing dengan ngunggahang pejati. Sehingga, protokol kesehatan COVID-19, tetap dapat dijalankan di tengah pelaksanaan pujawali.
 
Khusus untuk pamedek dari luar Nusa Penida, Sudiarta menegaskan tetap akan diterima pedek tangkil ke Pura Penataran Ped. Tetapi, para pamedek yang akan tangkil tetap harus disiplin dengan penerapan standar protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Seperti memakai masker, rajin cuci tangan, bawa hand sanitizer dan jaga jarak antar pamedek. “Tempat cuci tangan sudah kami disediakan di dalam pura. Kalau ada pamedek mau mekemit di wantilan, tetap dipersilahkan. Tetapi, kami tetap mengimbau agar tetap jaga jarak,” tutup Sudiarta. 

Di sisi lain, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, mengatakan kedatangan para pamedek yang akan melakukan penyebrangan dari Pelabuhan tradisional di Kusamba, tetap harus diatensi khusus. Pihaknya tetap tidak mau ambil resiko dan tegas dengan penerapan standar protokol penyebrangan yang sudah berulangkali dijelaskan di pelabuhan. Warga dari luar Klungkung tetap harus melengkapi diri dengan hasil rapid test. Sementara dari Klungkung yang akan bertugas, wajib melengkapi diri dengan surat tugas. ( kanalbali/KR7 )

Apa Komentar Anda?