Pandemi Bikin Orang Lebih Doyan Belanja Online, Apa sih Sebabnya?

pixabay by Alexas_Fotos

MESKI pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia, tapi hal tersebut tidak menyurutkan jumlah kunjungan pembeli ke ecommerce. Data kunjungan toko online per Januari hingga Maret 2021 menunjukkan, bahwa ada 126,4 juta per bulan kunjungan ke Tokopedia. Sementara untuk Shopee terdapat 117 juta kunjungan per bulan.

Meski angka tersebut dapat diartikan sebagai bukti bahwa ekonomi masih berjalan, tapi di sisi lain juga juga menunjukkan kecenderungan perilaku konsumtif di masyarakat.

“Konsumtif di sini itu membeli secara berlebihan terhadap barang atau jasa secara tidak rasional dan menimbulkan pemborosan. Jadi lebih mengutamakan kesenangan daripada kebutuhan,” ujar Owner Casolans, Nita Selya, dalam webinar Gerakan Literasi Digital 2021, wilayah Fak-fak, Papua Barat, Rabu, (4/8/2021).

Nita menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena banyak masyarakat bosan selama pandemi Covid-19. Sehingga belanja online dan perilaku konsumtif itu seolah jadi cara keluar dari kebosanan.

“Kemudian juga mudah terpengaruh. Jadinya kita membeli suatu barang yang sebenarnya tidak butuh tapi kemudian tetap beli,” kata Nita.

Ia juga melanjutkan, bahwa kecenderungan konsumtif itu juga timbul karena rasa tidak mampu membeli di masa lalu. Sehingga, ketika memiliki uang, seorang akan membeli padahal tidak membutuhkan.

“Jadinya tidak mengindakan kondisi keuangan. Terus pertemanan juga berpengaruh dalam membuat kita jadi konsumtif,” ujar Nita.

pixabay by Alexas_Photos

Hal lain juga juga membuat seorang menjadi konsumtif karena teknologi digital makin mudah diakses. Terlebih sekarang juga banyak bermunculan pinjaman online, dan program cicilan. Untuk itu, ia menyarankan untuk lebih bijak menggunakan internet dan media sosial. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi dan fitur bermanfaat.

“Kemudian kurangi juga durasi menggunaka media sosial. Kalau untuk berjualan sebetulnya tidak ada masalah,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Fintech P2P Lending, Anggie Setia Ariningsih juga menyampaikan bahwa juga perlu lebih hati-hati dalam mengakses interet. Ini karena belakangan semakin marak kejahatan di dunia digital.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.

Dalam webinar kali ini hadir juga, COO Komunitas Golden Generation Cendrawasih, M Rais Anwar, dan Key Opinion Leader, Marizka Juwita.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (kanalbali/RLS)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.