DENPASAR, kanalbali.id – Slow travel atau perjalanan wisata secara lambat agar bisa menikmati obyek secara lebih intens diprediksi akan makin menjadi pilihan di masa depan. Trend ini pun telah dibaca oleh jaringan travel internasional Intrepid yang baru saja membuka kantornya di Bali. Menariknya, mereka pun telah memilih Desa Sibetan di Karang Asem sebagai salah-satu model slow travel yang dikembangkannya.
“Jadi turis akan kami ajak untuk mengikuti kegiatan wisata disana sampai bermalam disana juga sambil mereka berinteraksi dan menikmati sajian warga desa,” kata Ravindra Singh, GM at Intrepid DMC Indonesia, akhir pekan lalu.
Beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan penjelajahan desa yang menjadi sentara pengembangan dan pelestarian salak Bali itu. Lingkungan desa yang masih asri menjadi andalan untuk dinikamti wisatawan. Selain itu, turis dapat belajar bersama dengan warga untuk membuat barang kerajinan, aneka kuliner, dan memainkan gamelan.

Dalam gaya slow travel ini, Intrepid berupaya memperlambat laju rencana perjalanan sehingga wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu di satu tempat dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai aspek sosial dan budaya daripada mencoba mengemas semua pengalaman dalam waktu singkat.
Itu pula alasann menghapus moda penerbangan domestik dari paket wisata yang ditawarkan di Indonesia dan memperkenalkan memperkenalkan sarana transportasi lain seperti kereta api, bus dan kapal jika memungkinkan. “Kita harapkan juga akan mengurangi jejak karbon sehingga lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
Slow travel, sebut Ravi, sejalan dengan misi perusahaannya untuk membuat wisatawan terlibat dalam gaya perjalanan lokal dan merasakan atmosfir destinasinya.
“Semua tour leader kami dipimpin oleh mereka yang terlatih secara lokal yang memastikan semua wisatawan mengetahui budaya dan tradisi lokal serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” sebutnya.

“Wisatawan kami suka makan di tempat lokal sehingga membantu mereka mendapatkan pemahaman dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap keanekaragaman Indonesia. budaya,” sebutnya.
Sebagai perusahan global, Intrepid sudah berdiri sejak tahun 1989 dan beroperasi di Indonesia sejak tahun 1990 namun dengan mengandalkan jaringan travel lokal. Baru pada tahun 2024 ini, mereka membuka kantor perwakilan di Bali untuk memastikan wisatawan dapat menikmati pengalaman sesuai dengan standar kualitas mereka.
Saat ini, mereka mengoperasikan tur grup di Bali, Jawa, Lombok, dan Sumatera dengan tambahan terbaru Flores dan Kalimantan. Selain itu, sejumlah destinasi di Sulawesi dan Raja Ampat juga sedang dijajaki untuk tahun 2025 beserta beberapa destinasi baru lainnya di Indonesia.
“Kami secara aktif mencari pengalaman perjalanan otentik baru yang belum dijelajahi di wilayah lain di Indonesia dengan melibatkan komunitas lokal,” kata Ravi. (kanalbali/RFH)



Be the first to comment