
DENPASAR, kanalbali.id – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Made Rentin mengatakan, dampak dari gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo ada lima bangunan rusak ringan di Pulau Bali, pada Sabtu (7/9).
Rentin menerangkan, dari laporan atau informasi BMKG pasca gempa 4,9 magnitudo ada lima gempa susulan berskala kecil yang terjadi.
“Dari hasil pemantauan hingga pukul 12.35 WITA, telah terjadi lima gempa bumi susulan, dengan kekuatan (M) terkecil 1.8 dan terbesar 2.6,” kata Rentin.
Kemudian, dari rekapitulasi laporan situasi dampak gempa bumi, terdapat lima informasi kerusakan bangunan dan nihil informasi korban jiwa, dengan rincian untuk di wilayah Kabupaten Gianyar, terdapat tiga informasi kerusakan dan nihil informasi korban jiwa, yaitu satu bangunan Balai Banjar Bukit Sari di Desa Sidan, satu bangunan SDN 3 Sidan, satu bangunan Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gianyar.
Kemudian, untuk di Kota Denpasar, satu rumah rusak ringan di Banjar Anggabaya, Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, dan nihil informasi korban jiwa, dan untuk di wilayah Kabupaten Badung, Bali, satu rumah rusak ringan di Banjar Pemijian, Carangsari, Petang.
“Untuk laporan terupdate akan kami sampaikan pada kesempatan berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, dari laporan BMKG gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (7/9) pukul 09:51 WITA, terjadi di wilayah Gianyar dan diguncang gempa bumi tektonik.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,9.
“Episenter terletak pada koordinat 8,52° LS; 115,35° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km timur laut Gianyar, Bali pada kedalaman 10 km,” ujarnya.
Sementara, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.
Kemudian, dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Kemudian, untuk di wilayah Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Kota Denpasar, hingga Mataram, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.21 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujarnya. (kanalbali/KAD)
Be the first to comment