
DENPASAR, Kanalbali.id – Isu resesi global diprediksi tidak menyurutkan minat masyarakat Indonesia untuk membuat rencana berlibur ke negara impiannya di tahun 2023. Hal ini terlihat dari 40% nasabah bank OCBC NISP yang telah menggunakan Kartu Debit Global Wallet untuk bisa bertransaksi dalam 11 mata uang asing melalui satu rekening.
“Kami tetap optimis bahwa fitur Global Wallet akan dimanfaatkan dengan baik di tahun depan. Fundamental perekonomian Indonesia sangat bagus, dan tumbuh dengan baik. Sehingga kurs rupiah tergolong kuat. Jadi masyarakat kita berpotensi berlibur ke luar negeri,” kata Regional Head OCBC NISP Jawa Timur, Bali dan Mataram, Livyana Wijaya, Kamis, (1/12/2022).
Parameter Jejak Digital yang Dapat Dipakai
Menurutnya, peluang ini diambil oleh bank OCBC NISP untuk mengajak nasabah menggunakan Global Wallet sebagai fitur terbaru dalam Kartu Debit Mastercard. Dengan kartu ini, nasabah dapat melakukan tarik tunai di ATM luar negeri dan bertransaksi dengan 11 mata uang asing tanpa adanya konversi kurs.
“Nasabah dapat bepergian ke luar negeri dengan aman dan nyaman ketika melakukan tarik tunai di ATM atau melakukan transaksi pembayaran di merchant yang akan didebet dari rekening valas sesuai dengan mata uang Negara itu tanpa ada konversi kurs,” jelasnya.
BACA JUGA:
Case Closed Rayakan Ultah, Ponglik Kulik Kisah Menteri Bintang Puspayoga
Adapun untuk memiliki Kartu Debit Mastercard yang dilengkapi dengan fitur Global Wallet ini, nasabah cukup membuka rekening tabungan dengan saldo minimal Rp1 juta di bank OCBC NISP. Livyana mengatakan, 11 mata uang asing yang dapat digunakan bertransaksi yakni USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH.
“Untuk bertransaksi pembayaran di merchant, selain tidak ada konversi kurs, juga tidak ada biaya administrasinya. Bahkan penarikan tunai di Singapura, nasabah bebas biaya pada lebih dari 500 ATM OCBC Singapura,” kata dia.
Livyana menuturkan, kebutuhan uang asing bagi nasabahnya tidak hanya digunakan untuk berlibur. Tapi juga sebagai biaya pengobatan, dan pendidikan di luar negeri. “Sejauh ini, Global Wallet kami didominasi penggunaannya di Singapura untuk berobat oleh para nasabah. Ada juga di Australia dan Jepang itu banyak digunakan,” sebutnya. (Kanalbali/LSU)
Be the first to comment