DENPASAR, Kanalbali.id – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai menjadi momentum yang tepat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik. Selain menjadi lebih hemat karena tidak harus membeli BBM, juga dapat mengurangi pencemaran udara.
“Biaya pemakaian kendaraan motor listrik lebih murah. Kalau tidak salah, orang yang sudah mencoba menggunakannya mengaku lebih hemat biaya hingga sepertiga dari kendaraan yang pakai BBM. Tentunya ini perlu kajian oleh lembaga ilmiah,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan, dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, Rabu, (7/9/2022).
BACA JUGA: BBM Naik, Polisi di Klungkung Bali Bagi Sembako Ke Nelayan
Menurutnya, biaya operasional dari pemakaian kendaraan listrik dibandingkan yang menggunakan kendaraan konvensional memang lebih murah dari berbagai aspek. Pertama, pengguna kendaraan listrik tidak harus membeli BBM. Kedua, biaya servis menjadi lebih murah, karena komponen penyusunnya lebih sederhana. Kemudian harga beli kendaraan listrik tidak jauh berbeda dengan kendaraan konvensional yang menggunakan BBM.
“Ini bisa jadi alternatif saat harga BBM naik, terlebih lagi harga jual motor listrik dan konvensional tidak begitu jauh. Bahkan di pasaran sudah ada kendaraan listrik yang bisa dibeli dengan harga Rp20 juta. Jadi untuk mendukung udara yang bersih dalam rangka penurunan karbondioksida alangkah baiknya menggunakan kendaraan listrik,” kata dia.
Diakui Ngurah Arda, kendaraan listrik di Bali mulai diterima oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya perkumpulan motor listrik, dan perkumpulan konversi motor konvensional ke motor listrik. “Di Bali sudah banyak motor konvensional umur 10 tahunan diubah menjadi motor listrik. Bahkan hari Kamis minggu lalu kita adakan kegiatan bersama Kementerian ESDM untuk melakukan tour dan sosialisasi motor listrik di Nusa Dua,” kata dia. (Kanalbali/LSU)
Be the first to comment