
DENPASAR – Pariwisata Bali rencananya akan dibuka pada Juli 2021 dengan syarat penyebaran COVID-19 sudah cukup terkendali. Terkait dengan hal itu, Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DPD Bali menegaskan kesiapan mendukung rencana tersebut. Namun di sisi lain, mereka pun meminta pemerintah memebri perhatian terhadap keberadaan mereka.
“Pelaku industri Penyelenggaraan Kegiatan (Event) seperti PCO, EO, WO & Promotor memiliki peran dan peluang yang besar dalam memberikan kontribusi bagi pemulihan pariwisata di Bali,” kata Grace Jeanie Ketua DPD IVENDO Bali, Kamis (18/3/2021).
“Karena itu terkait dana hibah untuk pariwisata, DPD IVENDO Bali mengharapkan pemerintah pusat dan daerah untuk juga memberikan stimulus kepada pelaku industri ini,” tegasnya.
Sementara itu, menimbang likuiditas perusahaan yang tergerus saat masa tanggap darurat, DPD IVENDO Bali juga mengusulkan diberlakukan pembayaran uang muka (Down Payment) sampai dengan 50% saat menangani pekerjaan di Kemenparekraf atau di K/L lain.
Bisa juga, tambah dia, jika memungkinkan pihak industri dapat dihubungkan dengan pihak perbankan / lembaga keuangan yang dapat meminjamkan modal kerja dengan bunga kompetitif dengan jaminan SPK. “Jika tidak, besar kemungkinan pelaku industri yang memiliki modal terbatas akan tergilas oleh PCO/EO yang besar,” tegasnya.

Mengenai dukungan pada pemulihan pariwisata Bali, dia meminta agar pemerintah konsisten menerapkan protokol kesehatan bukan hanya sampai di sosialisasi. “Perlu pelatihan massif secara dan terus menerus khususnya di industri pariwisata, dan kami siap terlibat didalamnya,” ujarnya.
DPD IVENDO Bali sebelumnya telah menginisiasi Pelatihan Tingkat Dasar Officer CHSE untuk anggota IVENDO dan MEDIA. Saat ini DPD IVENDO Bali telah memiliki 40 orang yang bersertifikat Officer CHSE. Pun, saat ini, IVENDO telah memiliki Auditor CHSE dan Trainer setingkat ASEAN. Pada tahun yang sama IVENDO telah membantu Pemda KEPRI untuk sosialisasi & pelatihan CHSE sebanyak 900 peserta selama hampir 1 bulan.
Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah usulan program sebagai persiapan re-open border. Mulai pelatihan CHSE officer, program integrasi konsep sistem pemasaran ekraf, Bali Travel Fair yang mengkombinasikan B2C dan B2B, pemasaran pariwisata Bali melalui program study from Bali, work from Bali, program Meet Bali dengan membawa potential buyers dari EO/PCO luar Bali untuk Bali, program health recovery from Bali, sehat bugar di Bali, Bali Virtual Run, hybrid drive in concert, sinema bawah langit, Bali photo hunting, Bali Visit Year 2022 dan lainnya. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment