
JAKARTA , kanalbali.id – Kementerian Komunikasi dan Infomasi (Kominfo) terus mendorong penyelenggara multiplexing untuk mempercepat pengadaan Set Top Box (STB) gratis kepada Rumah Tangga Miskin (RTM). Hal ini guna mendukung kelancaran migrasi siaran TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) tahap kedua yang akan diselenggarakan pada 25 Agustus mendatang.
“Strategi yang dilakukan untuk memperlancar jalannya ASO tahap kedua, yakni mendorong penyelenggara multiplexing untuk meningkatkan pengadaan STB gratis untuk RTM,” kata Ketua Tim Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti dalam siaran YouTube Kemenkominfo yang dikutip pada Jumat, (24/6/2022).
Ia menjelaskan bahwa penyelenggara multiplexing sudah komitmen untuk menyediakan STB gratis bagi masyarakat kurang mampu. Misalnya SCTV dan Indosiar berkomitmen untuk menyediakan STB sejumlah 1.213.750 unit, Metro TV sebanyak 704.378, RCTI dan JTV sebanyak 1.143.121 unit, Trans TV dan Trans 7 sejumlah 616.511 unit.
Kemudian RTV 500.000 unit, TVOne 150 ribu unit, dan NTV 3000 unit. Sementara itu, untuk menambahkan kekurangan STB gratis, Kementerian Kominfo juga sudah menyediakan sekitar 1 juta STB untuk RTM.
Transformasi Digital: Kebutuhan Masa Kini
“Kita terus melakukan pertemuan dengan penyelenggara multiplexing untuk memastikan mereka melaksanakan komitmen sesuai target dan sesuai jadwal yang ditentukan,” jelasnya.
Selain dengan penyelenggara multiplexing, dilakukan juga koordinasi dengan stakeholder terkait yang dalam hal ini sebagai penyedia STB yang terdiri dari gabungan Asosiasi Perusahaan Listrik yang membuat STB.
“Karena permintaan yang bersamaan dengan jumlah besar membutuhkan tenaga lebih besar lagi,” imbuhnya.
Ia menuturkan bahwa saat ini STB dipasarkan secara online maupun offline. Bagi rumah tangga non RTM, dihimbau untuk membeli STB secara mandiri, dan perlu diperhatikan agar STB sudah lulus uji layak operasi dari Kementerian Kominfo. Karena kalau STB tersebut tidak bersertifikasi Kementerian Kominfo, nantinya berpotensi untuk tidak kompatibel dengan TV yang ada dari masyarakat.
“Banyak STB yang dijual murah, tapi ketika di setting tidak bisa sistemnya membaca. Karena itu perlu membeli STB yang ada logonya Kominfo atau bersertifikasi Kementerian Kominfo,” jelasnya.
BACA JUGA: Set Top Box Gratis di Denpasar Akan Dibagikan Kepada 1682 Rumah Tangga Miskin
Ia turut mengungkap alasan ASO tahap 1 baru dilaksanakan di 4 wilayah siaran yang mencakup 8 Kabupaten/kota. Menurutnya, pelaksanaan ASO harus memperhatikan kesiapan ekosistem penyiaran.
Meskipun saat ini peralatan teknologi digital yang diterapkan di TV sebagian besar sudah selesai dilaksanakan di berbagai tempat wilayah ASO tahap pertama. Namun pelaksanaan ASO juga memperhatikan masyarakat secara luas, khususnya untuk Rumah Tangga Miskin (RTM).
Sehingga pada PP 48 Tahun 2021 disebutkan bahwa penyelenggara multiplexing itu berkomitmen untuk memberikan bantuan berupa STB gratis kepada RTM. Sedangkan, untuk 8 wilayah tahap pertama tersebut, RTM yang terdata sudah menerima STB. Hal Ini juga akan terus bergulir sembari melihat kesiapan daerah lainnya untuk dilakukannya ASO.
Niken turut merinci syarat masyarakat untuk bisa menerima STB gratis. Adapun STB diterima oleh RTM yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Ada kriterianya tersendiri dalam data tersebut, misalnya tidak memiliki sumber mata pencaharian yang tetap, tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, punya pengeluaran yang sebagian besar untuk memenuhi konsumsi makanan pokok.
Selanjutnya, tidak mampu membeli pakaian minimal 1 kali dalam setahun, mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis, mempunyai kemampuan untuk menyekolahkan anak hanya sampai tingkat SMP, rumahnya dari bambu, kayu, dengan kualitas yang tidak sesuai standar. Kondisi lantai terbuat dari tanah, atau kayu yang tidak layak. Penerangan bangunan sebesar 450 Watt.
Lebih jauh, Niken menjelaskan manfaat adanya ASO. Dimana dengan adanya penghentian TV analog ke digital, masyarakat akan mendapatkan siaran yang jernih gambarnya, jernih teknologinya, bersih juga suaranya. Selain itu, masyarakat juga akan mendapatkan siaran lebih bagus, tanpa harus membayar langganan.
“Perlu ditegaskan ASO ini gratis, bukan seperti TV berlangganan yang harus berbayar,” sebutnya. (Kanalbali/LSU).
Be the first to comment