Warning Erick Thohir Jelang Pemilihan Ketua Umum: Jangan Cari Makan di PSSI

Erick Thohir saat berada di Denpasar, Bali - IST

DENPASAR, kanalbali.id – Calon Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, bagi para pengurus PSSI jangan mencari makan di PSSI apalagi mengatur-atur pertandingan.

Hal tersebut, dia sampaikan saat hadir dalam acara B.E.D.A yang digelar oleh gerakan anak muda pimpinan Tsamara Amany dan Pangeran Siahaan dengan tajuk #JagainET di Bali, di Denpasar, Bali, pada Sabtu (11/2).

Awalnya Erick Thohir mendapat pengaduan dari seorang wasit dari Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dari Kabupaten Tabanan, bahwa honor wasit sangat sedikit atau kadang disunat honor wasit saat memimpin pertandingan di liga antar kampung atau tarkam atau liga lainnya di kabupaten dan kota di Bali.

BACA JUGA: Hadirkan Musisi Dunia The Aristocrats, Begini Cita-cita Gus Mantra untuk Bali

Erick mengatakan, bahwa untuk perputaran uang di industri sepakbola Indonesia sudah cukup tetapi harus transparan dan juga harus diperbaiki, ibarat seperti kue ulang yang harus dibagi secara rata dan sesuai kebutuhan.

“Indonesia ini uangnya cukup, perputaran (uang) di industri sepakbola bisa diperbaiki tapi dipotongnya harus transparan, rapi dan menjaga keseimbangan. Yang harus kita benahi apa, perputaran uang di sepak bola harus transparan. Jangan pengurus sepakbola terutama di PSSI cari makannya di PSSI. Itu dulu,” kata Erick.

“Kalau para ekspo (executive committee), pengurus di PSSI cari makannya di PSSI, apalagi dengan mengatur -ngatur pertandingan dengan memotong-motong, sunatan yang tadi ongkosnya, itu yang harus kita lawan,” ujarnya.

Sejahterakan Wasit dan Rangkul Supporter

Sementara itu, bila dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI akan memikirkan kehidupan para wasit yang memimpin pertandingan sepakbola di Indonesia.

Ia menerangkan, bahwa mengurus sepakbola di Indonesia sangat rumit dan kompleks dan kadang banyak orang menyalahkan para wasit sepakbola.

“Kalau mereka punya pendapatan yang baik dan dapat asuransi kalau sakit paling tidak, dasar daripada kehidupan bulannya sudah baik. Mereka pasti punya kemauan untuk melakukan dan menjaga nafkahnya dengan baik. Itu contoh,” kata Erick.

Ia menyebutkan, untuk di Indonesia belum ada standarisasi perwasitan dan kedepannya hal itu yang harus diperbaiki,”Tidak ada standarisasi perwasitan, ini yang kita harus juga perbaiki. Kalau memang hal ini sudah dilakukan kita punya penegakan hukum,” imbuhnya.

Selain itu, yang akan dia lakukan setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSSI akan membuat sarasehan untuk mengumpulkan para seporter di Indonesia sehingga bisa memiliki kesepakatan bersama.

“Kita harus kumpulin seporter, (bikin) sarasehan supaya apa, para suporternya (mempunyai) kesepakatan, apa yang boleh apa yang tidak boleh. Ini sebuah kesinambungan. Saya juga tahu banyak seporter kecewa itu kenapa, sebelum main sudah tau hasilnya,” ujarnya.

“Nah ini kompleksitas di sepakbola yang harus kita lakukan perbaikan tanpa menunjuk siapa yang salah, siapa yang benar. Kita harus membangun sepak bola dari bawah, bukan dari atas, harus tau apa problemnya,” jelasnya. (kanalbali/KAD)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.