Catatan oleh : Ade Gita Ahimsa
Bingung dan Aneh yang dirasakan, saat pertama kalinya track “Entah” diputar di hp saya. Keberanian macam apa yg berani disajikan Wibhi dalam langkah pertamanya memasuki dunia permusikan ini.
Dikemas dalam mini album berjudul “Jalan Raya” yang diluncurkan Sabtu (14/11/202) malam, dia mengatakan, “Jalan raya menjadi sebuah ungkapan atas kebingungan dalam pencarian makna diri dan kehidupan”.
Track pertama “Entah” berhasil membuat keinginan saya menyusuri ‘Jalan Raya’ membuncah tinggi dalam beberapa jam berikutnya. Perpaduan Blues dengan reff reff gitar yang unik serta tidak diduga menghasilkan rasa kaget di kuping secara berulang kali. Tak pelak di lagu “Menembus lamunan” juga terdengar sama namun lebih kental dengan nuansa folk dan psychedelic nya.
Berbeda dengan “Entah” dan “Menembus lamunan” , 2 lagu lainnya mengambil konsep yang cukup menarik dan energik. “Sun Will Rise Again” bercerita tentang penantian akan hari esok yang indah. Sedangkan “Ourself” bercerita tentang pencarian jati diri tiap manusia. Ujar Wibi saat peluncuran mini albumnya di KubuKopi Denpasar.
Soal mengapa memakai nama “Manusia Goa”, ia terinspirasi dari seorang filsuf Yunani kuno yaitu Plato, yang mengemukakan kebenaran masih bersifat subjektif tergantung siapa yang mengalami. Layaknya, orang yang melihat bayangan mereka dari api di di dinding goa, tanpa pernah keluar. Bayangan itu menjadi sebuah kebenaran bagi mereka sendiri.
Walau dibuat dalam kurun waktu yang cukup singkat. Wibi berhasil membuat materi materi apik,unik serta menarik untuk didengar sebagai wajah baru di skena musik blues di Bali, ditambah lagi vokalnya yang khas seperti penyanyi penyanyi tahun 70-an serta lirik yang tidak mainstream berhasil memasuki hati pendengar untuk sejenak merenungi kehidupan dan kedepannya berjalan lebih baik di dalam “Jalan Raya” kita sendiri. (kanalbali)
Be the first to comment