DENPASAR, kanalbali.id – Adalah bagaimana penyuka fiksi-sains yang bergabung di @matilda_universe mengungkap fantasi liarnya berkelana menjelajah galaksi lewat gelegar ritmik neo-psychedelic bertajuk “Bamboo”.
“Bamboo ini bukan tanaman tapi semacam alien—kebetulan kami semua penyuka roman galaksi, jagat maya, angkasa raya; Bamboo ini sebentuk karakter seperti manusia, punya tangan, punya kaki. Tinggal di alam berbeda,” kata Ewa, sang biduan, membuka penjelasan.
BACA JUGA: The Apurva Kempinski Bali Hadirkan Rock Anthology di Antologi Musik Indonesia
“Bamboo berkisah tentang perjalanan, mengarungi semesta di awang-awang berburu harta. Namun maknanya lebih tentang perjalanannya, proses menuju harta itu.”
“Lebih tentang kekuatan, keuletan Bamboo untuk tiba di destinasi. Tentang kesiapan menghadapi kegagalan. Jatuh, bangung, jatuh, lalu bangun lagi. Bangkit lagi berjuang mencapai target,” tambah si gitaris, Alvin.
Dari beberapa tembang di arsip senandung Matlida, sebuah kebetulan yang menyenangkan ketika kreasi yang mereka anggap paling juara, “Bamboo”, adalah juga karya terfavorit dari Dadang, muliawan @pohontuacreatorium. Kedua belah pihak sepakat “Bamboo” adalah komposisi nampol, maka itu gaspol.
Kini Matilda berformat trio. Dua personelnya adalah muka baru tapi lama—sudah kenal sejak dulu namun bergabung di sebuah band ya baru. Selain Alvin hadir Turah Bagus pada drum. Dan yang membedakan, kalau dulu anggotanya berlima, sekarang jauh berkurang, cukup tiga saja.
Pun secara direksi musikal terjadi transformasi sedikit radikal. Tadinya pekat prog, kental kompleksitas Ummagumma dan musik ngulik sekelas, lalu belakangan Matilda mutakhir adalah Tri Psikedelia Karana; perlahan meninggalkan dendang susah cerna, mulai mengakrabi neo-psychedelic yang ramah kuping publik.
Mengenai keterlibatannya di program inkubasi #RegenerasiBernyali, “Seperti mimpi,” ujar Matilda kompak. Tak pernah terbayang oleh mereka akan berkesempatan bukan cuma dilimpahi ilmu, hangat dibimbing dari dekat, malah kerja bareng secara intim nan intens dengan jajaran legenda hidup yang berkolaborasi di PTC.
Puspawarna rasa bahagia itu, di lapangan, terbukti efektif bagi Matilda dalam menumbuhkan antusiasme sekaligus optimisme kolosal.
Rupa-rupa perjalanan, proses kreatif #RegenerasiBernyali ini, yang menggembirakan. Persis seperti tema tembang “Bamboo”: it’s not about the destination, it’s about the journey. (kanalbali/RLS)
Be the first to comment